Start frankly.

10.9K 443 100
                                    

Luna menghela nafas pasrah, sepanjang perjalanan menuju ke apartemen, Daniel terus berbaring di atas paha Luna, tanpa memperdulikan tatapan dari dua orang bodyguard di kursi depan mobil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luna menghela nafas pasrah, sepanjang perjalanan menuju ke apartemen, Daniel terus berbaring di atas paha Luna, tanpa memperdulikan tatapan dari dua orang bodyguard di kursi depan mobil. Ia sama sekali tak terusik. Jika hanya berbaring saja, Luna tak keberatan, tapi pria ini tak mau diam, menciumi tangan Luna, bahkan menciumi perut Luna dari luar bajunya.

Bodyguard didepannya sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan bos mereka itu. Juga sedikit syok dan aneh melihat Daniel bisa semanja itu pada wanita. Pria ini suka berganti-ganti wanita, tapi tak pernah semanja ini.

"Kita sudah sampai tuan."ucap bodyguard itu.

Daniel menatap malas ke arah bodyguard nya itu tapi tetap bangkit dari pangkuan Luna.
"Na ayo turun."ucapnya lembut, menarik tangan Luna untuk masuk ke dalam apartemen miliknya itu.

"Daniel, lo laper gak? Mau gue bikinin sesuatu gak?"tawar Luna.

Daniel menggeleng pelan, ia masih setia menggenggam erat tangan Luna bersamaan dengan lift yang bergerak naik ke lantai atas.

Pintu lift terbuka, membuat Daniel bergegas menarik Luna, membawanya ke kamarnya meskipun Luna sudah panik bukan main.
"D-daniel, kenapa ke kamar lo?"tanya Luna waspada.

Daniel tak menjawab, ia hanya menuntun tubuh Luna untuk duduk di sofa king size di kamarnya.
"Na, temenin gue nge-gym ya."perintah Daniel.

Luna mengangguk pelan, "Gue ganti baju bentar."ucap Daniel, beranjak membuka lemari besar penuh dengan baju-baju mewahnya.

Lalu tanpa rasa bersalah melepaskan satu-persatu kancing kemejanya dan melepas kemejanya asal tanpa memperdulikan Luna yang kaget dan langsung menutup matanya. Padahal ini kedua kalinya Luna melihat tubuh pria itu setelah di Bar beberapa waktu yang lalu.

"Daniel, kenapa gak di kamar mandi aja sih, ngapain ganti baju disitu."rengek Luna tak terima.

Daniel tertawa puas, bukannya memakai bajunya, ia malah berjalan mendekati Luna tanpa memakai atasan. Memamerkan perut sixpack nya juga tubuh kekarnya.

Tangannya terulur menarik kedua tangan Luna yang kini menutupi matanya.
"Kenapa sayang, hm?"lirih Daniel pelan.

"Daniel pakai baju lo duluuuuu."rengek Luna lagi, kenapa pria ini suka sekali menggodanya.

"Kenapa sayang?"pertanyaan yang kembali Daniel ulangi untuk kedua kalinya.

"Kenapa ganti bajunya di depan gue? Kenapa gak di kamar mandi aja? Lo sengaja ya? Atau lo emang terbiasa kaya gitu ya? Berarti suka ganti baju di depan cewek-cewek!"umpat Luna kelepasan, wanita mana yang tak suka melihat pria tampan di depannya ini. Bahkan banyak wanita diluar sana yang begitu menggilainya, itu malah membuat Luna merasa kesal sendiri. Aneh sekali memang, tapi ia tiba-tiba kesal saat memikirkan semua itu.

Daniel terkekeh pelan, membopong tubuh Luna dan mendudukkannya tepat di atas pangkuan nya setelah ia juga duduk di sofa itu.

"I like it when you are jealous of me."bisik Daniel lembut tepat di samping telinga Luna.

DANIELUNA (ON GOING)Where stories live. Discover now