Many bad things are hidden.

8.5K 366 175
                                    

Kenzo meminum secangkir kopi seraya duduk dengan kaki yang ia celupkan ke dalam air kolam yang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo meminum secangkir kopi seraya duduk dengan kaki yang ia celupkan ke dalam air kolam yang dingin. Mencoba melepaskan rasa penat nya karena hari ini ia diizinkan libur.

"Datang jam berapa?"lamunan Kenzo buyar saat Zea tiba-tiba duduk disampingnya, menghadap ke arah Kenzo. Wanita yang beberapa hari ini mengabaikan nya, memblokir nomornya, dan menghindari nya, sekarang berbicara padanya lebih dulu.

"Jam 3 malam."jawab Kenzo tenang.

"Gak bisa tidur ya disana? Kantong mata lo keliatan banget."ucap Zea dengan senyuman di bibirnya, seolah kejadian beberapa hari lalu, juga perkataan Kenzo sama sekali tidak menyakitinya.

"Gak bisa tidur, capek banget gue."jujur Kenzo.

Zea mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, menatap kearah pemandangan indah di luar, bahkan dari sini, ia bisa melihat pemandangan yang indah.

"Lo marah?"tanya Kenzo tiba-tiba.

Zea menggeleng pelan, kembali menatap ke arah Kenzo, "Gak marah."jawab Zea pelan.

"Kalau gak marah, gak akan ngehindarin gue kan Ze?"tanya Kenzo menikam.

"Bukan menghindar, gue cuman butuh waktu untuk berdamai sama diri gue sendiri kalau gue emang bukan tipe lo."jawab Zea santai.

Kenzo mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, meski ada sedikit rasa bersalah dalam benaknya.
"Cowok yang waktu itu siapa?"tanya Kenzo.

Zea mengernyitkan keningnya bingung, "Cowok yang mana?"tanya Zea penasaran.

"Yang meluk lo dirumah sakit."jawab Kenzo ketus.

Zea terkekeh pelan, "Dia sahabat gue, sahabat dekat. Mantannya Luna."jelas Zea.

"Sahabat apa yang meluk-meluk lo kaya gitu? Itu sih modus Ze."jawab Kenzo membuat Zea bingung, sebenarnya pria ini kenapa, sikapnya aneh sekali.

"Lo juga pernah meluk gue waktu gue nangis, itu wajar kan?"elak Zea membuat Kenzo terdiam.

"Lo marah Kelvin meluk gue?"goda Zea seolah memahami sesuatu.

"Enggak, ngapain juga. Cewek gue banyak."jawabnya ketus.

Zea mengangguk pelan, jawaban Kenzo cukup menohok hatinya.
"Kenzo."panggil Zea pelan.

Kenzo kembali menoleh ke arah Zea. "Ayo pacaran?"ucap Zea membuat Kenzo kaget sekaligus bingung.

"Kaya yang lo bilang, hubungan dalam hidup lo berarti ciuman, pelukan dan yang lainnya kan? Jadi ayo? Gue akan berusaha jadi cewek sesuai tipe lo."ucap Zea dengan senyuman di bibirnya, meski kedua tangannya meremas erat bajunya karena takut.

"Ze, lo kaya bukan Zea yang gue kenal."heran Kenzo.

"Kalau gue gak seberani ini, gimana gue bisa sama cowok kaya lo?"tantang Zea.

DANIELUNA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang