61

664 154 46
                                    


.
.
.

Menurut Jessica, Lim Ara itu hanyalah seorang gadis berisik yang beruntung karena diinginkan oleh anak kecil seperti Bora. Walaupun pada akhirnya Yoongi menikahi gadis itu, Jessica yakin jika pria tampan tersebut tidak mungkin jatuh cinta padanya, selain bukan tipe ideal, ya pokoknya tidak mungkin saja.

Jadi dia beranggapan mereka pasti telah melakukan sebuah kesepakatan dalam pernikahan. Bukankah pernikahan di atas sebuah wedding agreement memang sedang sangat marak akhir-akhir ini?

Sebenarnya, sudah berbagai cara yang Jessica lakukan untuk menaklukkan hati Bora, tetapi memang karena pada dasarnya dia tidak menyukai anak kecil. Walhasil, dia selalu seperti buku terbuka di hadapan gadis kecil itu. Apa yang dia lakukan selalu tampak salah karena memang tidak dari hati. Pokoknya kalau bukan karena ayah dari gadis kecil itu mana mau Jessica bersikap manis-manis kepadanya selama ini.

Sudah beberapa bulan pernikahan Yoongi dan Ara berlangsung, dan selama itu Jessica tidak pernah sekali pun melihat tanda-tanda bahwa sang pria mencintai istrinya, kecuali hari ini.

"Jes, kau bisa memberitahuku referensi florist yang bagus?"

"Wah kau mau membelikan bunga untuk Aunty ya? Anak yang romantis sekali," ucap Jessica tersenyum seraya menggulir layar ponselnya dan mengirimkan nomor florist langganannya ada Yoongi, seperti biasa mereka sedang membicarakan kemajuan bisnis yang tengah mereka geluti bersama, "aku sudah mengirimkan nomor florist langgananku ke nomormu, cek saja."

Yoongi berdeham kikuk, entah kenapa wajahnya tiba-tiba saja memerah. "Umm ... sebenarnya aku ingin membeli bunga untuk Ara karena dia  baru saja menyelesaikan ujian."

Secepat kilat atensi Jessica terarah penuh pada Yoongi. "A ... ra?"

"Ya, Ara, istriku," jawab Yoongi, entahlah Jessica bahkan tidak dapat memetakan hatinya tatkala kata istriku itu meluncur dari bilah pria tampan tersebut. Ia dapat melihat dengan jelas bagaimana kuluman senyum malu-malu itu menghiasi wajah sang pria. Apakah Jessica harus benar-benar kalah kali ini? Astaga, bagaimana mungkin dia harus kalah oleh gadis seperti Ara? Itu sangat melukai harga dirinya sebagai wanita berkelas.

Lama Jessica terdiam, sampai akhirnya dia sadar telah melakukan hal mencurigakan, terlalu kentara jika dia terlihat kesal. "Kau sudah benar-benar jatuh cinta padanya?" Jessica harus kembali melihat pria itu mengulum senyumnya.

Oh Tuhan, kenapa melihatmu tersenyum seperti itu membuatku sakit, Yoon?

Terihat ragu pada awalnya, hingga Yoongi berakhir menjawab, "Sepertinya begitu, aku bahkan merasakan perasaan itu lagi. Perasaan rindu saat aku tidak melihatnya dan marah saat melihat Ara berduaan dengan teman laki-lakinya. Apa menurutmu aku tidak terlalu tua untuknya?"

Jessica terlihat mengangkat sebelah alisnya karena saat mendengar perkataan Yoongi tersebut, mau tak mau pria itu telah mengafirmasi satu hal. Dia memang tidak mencintai Ara saat menikahi gadis itu. Apakah sebuah pernikahan kontrak memang terjadi?

"Kau tidak mencintainya saat menikahi dia ya? Benarkah kau melakukan semua itu demi Bora?"

Sebenarnya ada beberapa alasan yang ingin Yoongi tutupi, termasuk tentang privasi pernikahannya, tetapi entah kenapa konversasinya bersama Jessica kali ini malah membawanya pada sebuah pengakuan secara tidak langsung seperti itu.

Pria itu mengembuskan napas panjang sebelum menjawab, "Ketika di hari aku menjadi seorang ayah yang harus membesarkan Bora seorang diri. Sejak saat itulah aku berjanji akan menjadikan kebahagiaan putriku di atas kebahagiaanku sendiri. Kau akan merasakannya ketika kau menjadi orang tua, Jes. Itu bukan sebuah pengorbanan besar karena ketika kau melihat darah dagingmu sendiri tertawa bahagia, maka kau akan merasa mampu memberikan seluruh duniamu padanya."

When Yoongi Says Marry Me | End 💜Where stories live. Discover now