20

792 149 66
                                    

Menurut kalian, Yoongi di sini umurnya berapa?

Buat yang sebel banget kalo Ara disebut gadis sampah, tahan2 ya ampe panggilannya berubah wkwkwk

Makasih buat yang selalu komen dan vote, semoga BAB lancar yah

Happy Reading
.
.
.

Barang kali, jika Ara disuruh memilih antara rasa malu dan sedih, dia akan memilih sedih kali ini. Setidaknya dia sudah sangat kompeten dengan rasa itu, ketimbang malu karena menjadi tontonan banyak orang.

Ah, sialan! Gadis itu masih saja berteriak kesal tatkala mengingat kejadian tadi siang. Bagaimana tidak, hal memalukan itu terus saja direpetisi otaknya begitu apik, terutama bagian wow peach berenda, rasanya Ara ingin menghilang saja. Gara-gara Min Yoongi si duda gila itu, ia jadi mempermalukan diri sendiri.

Ara baru saja membersihkan diri, merebah di atas ranjang nyamannya walau tak seempuk ranjang milik Yoongi yang tempo hari gadis itu tiduri. Beruntung, kakak dan ibunya tidak ada di rumah, jadi ia tak perlu mencari alasan ketika pulang dalam keadaan mood yang rusak. Tadi, setelah mengambil tas dan bajunya yang belum benar-benar kering di butik, Ara langsung pulang dan menolak tawaran Yoongi untuk mengantarnya. Ara bahkan tak mau repot untuk sekadar bicara atau menatap pria itu, hanya saja ia tetap berpamitan pada Bora dan berjanji akan bertemu lain waktu.

"Si brengsek itu benar-benar!" desisnya bersamaan dengan getar ponsel yang ia letakkan di atas meja belajar. Bergerak malas ia meraih benda pipih tersebut. Mengernyit kala nomor tak dikenal terpampang di layar, membuat Ara enggan untuk menjawab. Lalu saat panggilan itu berhenti, ternyata ada notifikasi jika nomor itu sudah lima belas kali menghubungi dirinya. Mau tak mau ia harus berpikir, nomor siapa itu. Apa sang ibu mengganti nomor? Atau Jimin?

Namun, beberapa pop-up pesan dari nomor asing itu akhirnya membuat Ara sadar, itu nomor si duda arogan!

Kenapa kau tak menjawab teleponku?

Hei, kau sudah sampai rumah belum? Bora menanyakanmu!

Jika tidak mau mengangkat telepon, setidaknya balas pesanku, gadis bodoh!

Yak, Lim Ara! Kau akan menyesal jika tidak menjawab telepon dariku!

Ara mengabaikan pesan itu dan memilih untuk melempar ponselnya ke atas kasur. Ia benar-benar sedang merasa kesal pada Yoongi, jadi jangan harap ia mau membalas pesan atau pun panggilannya.

"Menyesal apa? Dasar duda tua arogan tak tau diri! Apa hobinya memang suka mengancam orang lain begitu? Huh!"

Ara terus menggerutu, memaki ponselnya seolah itu adalah Yoongi. Lalu satu pop-up pesan lagi masuk, ia sudah mewanti-wanti diri untuk tidak menggubrisnya, tetapi karena kali ini yang masuk adalah sebuah gambar, mau tak mau ia penasaran juga. Gambar apa yang dikirim oleh si gila itu.

Demi nama semua hewan di kebun binatang, Ara bahkan sudah mengabsen semua dalam makiannya. Ia menatap bengis pada foto yang baru saja dikirim Yoongi padanya. Di sana terlihat jika dirinya dan si duda arogan itu tengah berpelukan! BERPELUKAN!

Gadis itu amat tahu foto itu diambil dari sudut yang ambigu, jika orang melihatnya, pasti menganggap itu adalah foto sepasang kekasih yang sedang kencan di sebuah kafe. Ia kembali menerima pesan.

jika oppa-mu melihat ini ... bagaimana ya reaksinya?

Ara memejamkan mata, mengatupkan rahang dengan kuat karena menahan emosi yang seolah sampai di puncak kepalanya. Kali ini ia langsung menerima panggilan dari Yoongi. Namun, belum juga pria itu bicara, Ara lebih dulu berteriak dengan kencang.

When Yoongi Says Marry Me | End 💜Where stories live. Discover now