7. F (Tentang Fauzan dan Perasaannya)

9.4K 325 0
                                    

Meski tidak bisa memilikimu namun setidaknya perasaan ini tersampaikan kepada pemiliknya, yaitu kamu.

🍀🍀🍀

Bandung, 11 tahun yang lalu.

Setelah menempuh perkuliahan selama 8 semester, akhirnya Gea, Fauzan, dan Syafa bisa bernapas lega karena tepat hari ini mereka wisuda. Mereka sudah berteman sejak SMA kecuali Fauzan dan Syafa yang sudah bersahabat sejak dalam kandungan. Maklum orang tua mereka memang teman baik.

"Setelah ini jangan lupa info lokernya, Bu," ledek Fauzan.

"Ih enggak, ya. Gue mah sibuk koas. Kalian semangat, ya. Gue yakin pasti banyak perusahaan yang ngantri mau mempekerjakan kalian," jawab Syafa.

Gea mengangguk kemudian memasang wajah angkuhnya. "Lo tahu, Sya? Tempat magang gue, itu yang jadi kantor pertama tempat gue kerja."

Mata Syafa berbinar, dia ikut senang mendengarnya. "Lo serius, Ge?"

"Iyalah, Sya. Nanti kalau gue gajian. Gue traktir kalian," jawab Gea dengan bangganya.

Fauzan menghela napasnya. "Enak banget ya lo, tapi gue enggak mau sih di kantor tempat gue magang. Mau nyoba apply ke kantor bokap aja. Di sana nyaman kayaknya."

"Semangat, Zan. Nanti kalau udah keterima jangan lupa cerita ke kita. Awas aja lo lupain kita," ancam Syafa sembari melayangkan tatapan tajamnya.

Fauzan hanya meresponnya dengan aucngan jempol. Kemudian, ketiganya berfoto bersama. Sejak SMA, Syafa memang selalu beda jurusan dengan Gea dan Fauzan. Namun, hal itu bukan suatu halangan untuk mereka berteman.

"Bisa ngobrol sebentar sama Syafa?"

Acara foto bersama ketiga sahabat itu terhenti tatkala suara familiar mengintruksi mereka. Syafa menoleh ke sumber suara dan mendapati sosok Patra, mantan kekasihnya.

"Ngobrol sama gue, Kak?" tanya Syafa memastikan.

Patra mengangguk, pria itu bahkan menyodorkan buket bunga. "Buat kamu," ujarnya.

Syafa menerima buket itu sembari mengucapkan terima kasih sebelumnya akhirnya pamit pada Gea dan Fauzan.

"Jangan lama-lama bawa Syafanya. Ingat kalian cuman mantan!" teriak Fauzan memperingati kepergian sepasang mantan kekasih itu.

Gea mendelik tajam ke arah Fauzan. "Gede juga ya nyali lo."

"Iyalah. Masa gue kalah lagi sama dia sih, Ge. Susah nunggu mereka putus. Giliran udah putus malah gini lagi."

"Hahaha selamat berjuang, Zan."

***

"Ada apa ya, Kak?" tanya Syafa lebih dulu setelah keduanya sama-sama duduk.

Patra menggeleng. "Enggak ada, Sya. Cuman mau lihat kamu wisuda aja."

"Gitu, ya, Kak? Makasih, ya. Makasih udah hadir dan juga makasih bunganya," jawab Syafa sembari mengulas senyumannya.

"Sama-sama, Sya."

Hening. Keduanya mendadak tak bersuara. Hanya ada angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah keduanya.

"Sya," panggil Patra pada akhirnya.

"Iya, Kak?"

"Kamu sama Fauzan pacaran?" tanya Patra.

Ma, Papa Dimana? [ Completed ] Where stories live. Discover now