CHAPTER 22 - Menikmati Bali

158 16 0
                                    


"Enak, ya, plesir begini. Tanpa ada gangguan lagi," ucap Hana di lounge yacht yang mengantar mereka ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Meskipun pagi buta tadi suasana sempat diributkan dengan Diva yang memaksa pulang lebih cepat, tapi pagi menjelang siang ini suasana kembali menyenangkan.

Anna, Danila, dan Diva bersantai di lounge yang terletak di lantai yancht paling atas. Dari situ mereka bisa melihat pemandangan laut sambil ngobrol santai.

Evander, Fandi, dan Reynard bersantai di sundeck sambil berjemur menikmati sinar matahari. Sayang sekali Kenia menolak ikut karena mabuk laut. Beliau lebih memilih tinggal di villa sambil menyelesaikan novel krimi-nya.

"Bagaimana semalam?" tanya Hana lagi menggoda Anna sambil memainkan matanya.

Anna mendengus malu dan kesal lalu mengalihkan perhatiannya keluar kaca jendela lounge. Apa yang mau ia dan Evander lalukan semalam. Anna saja langsung tertidur sesaat kepalanya menyentuh bantal. Pagi tadi pun saat Anna keluar kamar, lelaki itu yang masih pulas.

"Sayang sekali kalian besok sudah kembali ke Jakarta," keluh Anna.

"Sayang atau senang? Bukannya enak hanya tinggal kalian berdua yang ada di villa?" cetus Hana lagi.

Danila hanya tertawa kecil mendengar godaan Hana, sedangkan Anna sendiri pura-pura tak mendengar selorohan Hana. Mereka asyik tertawa dan bercanda, sambil sesekali bergosip.

Besok pagi, Hana, Danila, Reynard, Fandi, dan istrinya sudah akan kembali. Hanya ia dan Evander yang extended tinggal di villa selama sehari sebelum kembali.

"Kira-kira siapa yang mengerjai gaunmu itu, ya?" tanya Danila yang masih penasaran dengan isnsiden kuteks tumpah.

"Aku yakin salah satu dari mereka berdua, Diva atau ibu tirimu," duga Hana lagi.

Evander masih belum memberitahuan kalau Diva pelakunya. Jadi, ketiga orang itu masih mengira-ngira siapa pelakunya.

"Kukira juga begitu. Tersangka utamanya pasti mereka berdua," imbuh Danila.

"Kalian lihat kan penampilannya kemarin. Sengaja mau mencuri spot utama. Gaun maroon lebarnya bahkan membuatnya kesulitan duduk. Siapa yang jadi pengantin, siapa yang heboh," tambah Hana gemas.

"Selama ini ia selalu mendapat perhatian utama. Kalau ada event atau acara, Diva juga suka berpenampilan seperti princess," jawab Anna.

"Untung saja dia pulang hari ini. Aku yakin dia pasti pakai baju yang tak kalah heboh untuk dipajang di instagramnya," ucap Hana.

"Atau mungkin malah pakai bikini minim. Siapa tahu dia juga naksir Reynard. Kan dia juga ganteng. Auch," Danila yang bermaksud menggoda Hana malah kena cusion nyasar yang dilempar Hana padanya, membuat ketiganya tergelak.

Perjalanan laut menuju Nusa Penida tidak terlalu lama. Hanya memakan waktu selama kira-kira empat puluh lima menit. Sesampainya di pelabuhan mereka pun turun dan menikmati keindahan Pantai Nusa Penida.

Di Crystal Bay Beach mereka mencoba watersport yang ditawarkan. Evander dan Reynard juga akan menyelam menikmati dasar laut. Evander menawari Anna untuk ikut menyelam, tapi Anna menolak. Ia ngeri kalau harus masuk ke laut meskipun pengamanan lengkap. Ia lebih suka bersantai di bawah payung besar yang terdapat di sepanjang pantai bersama kedua temannya.

Bosan hanya duduk-duduk, Anna dan kedua temannya berjalan menuju Crystal Bay Point, suatu tempat di mana pengunjung bisa melihat pemandangan teluk secara utuh. Meskipun melelahkan karena harus mendaki ratusan anak tangga untuk menuju ke atas bukit, tapi Anna senang.

CEO'S LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang