CHAPTER 9 - Evander Alakai

206 14 2
                                    

"Evander Gabriel Alakai. Dua puluh delapan tahun. Chairman Imperium Holding Company, CEO Imperium Ventures, Founder dan CEO Prospera Architect. Whoaa.... Bukan main orang ini," seru Danila lalu membalik layar laptopnya ke arah Anna supaya temannya itu melihat keterangan apa saja yang ia dapat tentang Evander Alakai.

Sore tadi Anna seperti orang linglung datang ke rumahnya. Mereka memang ada janji bertemu seusai Anna bersua dengan Fandi. Danila tidak sabar mendengar cerita lengkap hasil pertemuan itu. Namun, Danila malah khawatir saat melihat Anna yang datang seperti orang yang jiwa dan pikirannya meninggalkan raga entah ke mana.

Tanpa berucap sepatah kata pun, Anna langsung masuk ke kamar Danila. Bahkan sapaan ibu Danila pun hanya dibalas anggukan dan senyum tipis.

Danila mulai was-was dan berpikir yang tidak-tidak. Apalagi sampai di kamar Anna langsung meneguk botol air mineral 600 mililiter sampai tandas. Seperti orang yang seminggu terdampar di padang pasir.

Anna pun terbata-bata menceritakan kalau sebenarnya ia bukan menikahi Fandi tapi dengan seseorang bernama Evander Alakai. Seseorang yang Anna tak kenal siapa dia.

Danila yang kuliah informatika pun langsung mencari informasi lengkap. Tanpa perlu waktu lama, ia berhasil mendapatkan keterangan berupa nama lengkap, umur, pendidikan, pekerjaan, status, bahkan kisah-kisah remeh hasil situs-situs gosip.

Anna memuji keterampilan Danila yang satu ini. Danila sangat akrab dan menyukai dunia komputer. Mirip Ahn Go Eun tokoh fiksi drama korea yang pernah ia tonton.

Anna membaca kalimat demi kalimat dari setiap keterangan yang tertera di layar komputer jinjing Danila. Kalau melihat sederet jabatan dan perusahaan yang dimilikinya jelas sekali kalau laki-laki itu bukan orang sembarangan.

"Kau jadi mengajukan syarat-syaratmu seperti yang kaukatakan padaku tempo hari?" tanya Danila.

Anna mengangguk, tapi matanya masih menatap layar laptop Danila dan membaca kalimat demi kalimat.

"Termasuk uang bulanan yang seratus juta juga jadi kauminta?" tanya Danila.

Anna mengangguk lagi sebagai jawaban.

"Kalau tahu siapa dia, kau bisa meminta lebih. Seratus juta kecil baginya, kau bisa minta berkali-kali lipat," keluh Danila menyayangkan.

"Aku bukan perempuan matre, tahu. Kaukira aku Mama Rica yang matanya langsung ijo kalau melihat uang. Aku saja merasa tak enak hati minta segitu. Aku kira dia akan menolak. Tapi, dia malah langsung setuju," keluh Anna merengut.

Anna tak mengenal Evander sebelumnya bukan karena pria itu kurang terkenal atau bukan juga karena Anna yang kurang pergaulan. Namun, karena selama ini Anna tak pernah bersinggungan dengan dunia bisnis. Jadi, tak banyak pebisnis yang ia tahu, kecuali memang konglomerat-konglomerat yang kerap mendapat julukan taipan nomor 1 di Indonesia.

"Oh, cerita apa pula ini?" tanya Anna saat ia membuka tab yang berisi keterangan tentang kehidupan pribadi Evander.

"Banyak sekali ceweknya. Ganti-ganti pula," celotehnya lagi.

Benar seperti dugaannya, laki-laki tampan dan mapan seperti Evander akan sangat dengan mudah mendapatkan perempuan cantik dan terkenal. Yang diluar dugaan Anna, laki-laki itu malah mau menikah dengan dirinya yang jelas bukan apa-apa baginya.

"Hanya berita gosip. Sebagian besar belum tentu benar. Kamu tahu kan orang terkenal zaman sekarang. Kepergok jalan atau makan dengan siapa saja pasti dikira pacaran," sahut Danila.

Namun bagi Anna berita gosip merupakan keterangan tambahan baginya. Ingat, gosip adalah kenyataan yang tertunda.

"Lihat ini, awal tahun lalu dia kencan dengan seorang model pemenang kontes kecantikan di LA. Tengah tahun ia terpergok jalan dengan selebgram terkenal. Akhir tahun lalu ia juga dikabarkan dekat dengan artis sinetron terkenal. Si selebgram bahkan melabrak si artis melalui instagramnya. Tapi, selebgram itu sudah meninggal beberapa bulan lalu, overdosis," ucap Anna.

CEO'S LADYDove le storie prendono vita. Scoprilo ora