RAMALAN CINTA💝

1.7K 180 2
                                    

Posisi Meira dan Fahmi saat ini masih berada di rumahnya, dengan keduanya pun juga saat ini tengah bercanda ria di dalam kamarnya.

"Aaaaak ...! Udaah!" Teriak Meira, sembari berlari-lari cepat, dengan meranggi sebuah bantal.

"Haghaha!" Fahmi yang mengejarnya pun, jadi tertawa-tawa.

"Udah ih mas, cukup, Mei gak mau di gituin!" Ujar Meira memohon, dengan ia yang sudah mengamankan diri di atas ranjang.

"Haargs ....! Hahaha! Hua, haghaha! Hiaa .... Hiaa ...," Fahmi terus menakut-nakuti Meira sembari berancang-ancang menghalangi penghindaran Meira agar Meira tidak dapat pergi dari perangkapnya.

"Aaak ...! Mas ihs, jelek!"

"Gak bisa lari kan lu."

"Ihs mas udah, ampun ihs," Mohon Meira merenggek-renggek ingin menangis.

"Haaarg ...!" Fahmi hampir menangkap Meira dengan menarik kain dresnya, namun tidak kesampean.

"Aaaak ...!" Meiea terus berteriak-teriak dengan sikap khas kepanikan.

"Haghaha!"

"Awas kamu, kuman WC!"

"Sembarangan!" Seketika terdiam dengan pasang wajah datar.

"Wle!"

Tak mau ambil pusing, Fahmi pun memilih kembali mengusili Meira."Hiaa ...! Haghaha!" Tawa puas Fahmi tak habis-habis menjali Gaura, dengan kini ia yang tengah bertindak mengglitiki kenyang tubuh Gaura.

"Aaak ...! Mas kasian babynya ... Aaaak ...! Udah cukup!" Gaura terus berkroyalan geli.

Namun Gafi tak menabu teriakan dan permohonan ampun istrinya, yang terpenting ia puas dulu menjaili istrinya, kalau bisa sampai menangis.

Gaura terus saja berkroyalan, Gafi tak habis-habis mengglitikinya, "Rasain kamu," Cakapnya sembari tertawa-tawa.

"Aaaak ...! Mas udah, ampun ihs! Gelii .... Kasian babynya, nanti dia ikut kegelian," Ujar Gaura mengada-ada, namun akhirnya Meira pun memilih pasrah, karena pada akhrinya ia berhasil di habisi oleh singanya.

Fahmi terus saja mengglitiki tubuh Meira.

"Aaaak ...! Udah ihs, gak mau! Aaak ...!" Meira memukuli tubuh kekar suaminya dengan senjata bantalnya, saat sudah hampir berhasil terlepas dari perangkap suaminya.

Namun saat tiba Meira turun dari atas ranjang, dalam detik itu Gaura lupa melakukan kecerobohan, dengan crobohnya ia meloncat tak mengira-ngira dari atas ranjang, hingga pada akhirnya ...

"A-aw ... Ssssht .... Aw, s-sakit," Keluh Meira sembari mengenggami perutnya.

Seketika suasana menjadi hening, dengan keterkejutan.

Terlihat air ketuban yang pecah hingga mengalir menyelusur sampai membanjiri lantai.

"K-kamu ...," Fahmi mulai terperanga dengan tatapan terkejutannya.

"Aw! S-sakit mas," Keluh Meira.

"Hah! P-perut Mei sakit? M-mei mau lahiran?" Fahmi mulai gelagapan dengan ciri khas kepanikan.

"I-iya sakit ihs, pake acara nanya lagi! Hiks hiks hiks."

Fahmi bermondar-mandir tidak jelas, sangkin paniknya, hingga membuat suasana menjadi membingungkan.

"Sebentar, mas cari bantuan dulu," Ujar Fahmi seraya gugup meraih ponselnya.

"Aaaw ...!" Meira terus merintih sembari meremas-remas kencang perutnya yang terasa amat sakit itu.







Gadis Buta Yang Mampu Menaklukan Dia (SELEAI)Where stories live. Discover now