HARI H✍️

2.9K 352 1
                                    

Pada akhirnya Meira pun tetap melangsungkan pernikahannya bersama calon suami atas kesepakatan keluarga.

Beginilah yang di namakan jodoh, mau bagaimana pun halnya  kalau memang jodoh ya tetap saja jodoh, sekalipun kamu tidak menyukainya dengan alasan tertentu, ntah itu mau tidak mau tetap harus mau, dengan memaksakan ikhlas dan ridho atas segala hal yang sudah di takdirkan.

Kini pernikahan  yang tengah di adakan, dengan  acaranya yang di adakan  secara sederhana sesuai ala kadarnya. Dengan tema pernikahan,  yang di adakannya di pondok pesantren Al-kahfi tepat di ke kediaman mempelai wanita. Alasan pernikahan yang di adakan secara sederhana, karena untuk mengurangi biyaya yang terlalu tinggi.

🗿🤟

Hijab kobul di adakan di masjid yang sudah tersedia di area komplek pesantren Al-kahfi.

Semua para hadirin dan saksi keluarga pun sudah berhimpum di area acara, untuk menyaksikan penglafalan hijab kobul dari pihak mempelai laki-laki.

Dengan sedangkan mempelai wanita yang kini sedang di singgahi di dalam kamar pengantinnya sesuai adat yang di anjurkan oleh agama, dengan di dampingi oleh beberapa orang wanita. Sembari menunggu calon suaminya, yang akan menghalalkannnya ia pun tak lupa juga untuk selalu berdoa pada sang pencipta agar di mintai keridhoannya atas pernikahannya.

"Mei bismillah ya, Mei harus yakin, kalau pilihan ini adalah pilihan yang terbaik buat Mei. Percaya sama Allah, Allah maha baik dan maha memberi segala kebaikan, percaya bahwa Allah selalu ada buat Mei, Mei gak boleh takut, Mei harus berani apapun halnya itu Mei harus berani nekat menghadapi situasi ini, okey.

Gak usah berprasangka buruk   lagi, pokoknya Mei harus berusaha berfikir positif terhadap hal apapun itu, dan satu hal lagi yang harus Mei ingat bahwa Mei gak boleh meragukan calon suami Mei, setelah ia jadi suami Mei nanti Mei harus percaya bahwa dia adalah laki-laki terbaik atas pilihan Allah, yakin deh, percaya bahwa dia laki-laki baik yang Allah kirimkan khusus untuk Mei, bismillah." Dira yang terus berusaha menasehati dengan memberi semangat pada sepupunya yang kini tengah merasa kecemasan dalam dirinya itu.

"Tapi bagaimana cara Meyakini semua itu mbak?" Tanya cemas Meira dengan wajah biru padam, walau sudah tertutup makeup namun tetap terlihat.

"Meiii .... Denger ya, sudah berapa kali mbak katakan, mbak yakin kalau Fahmi ini laki-laki baik, buktinya dia berani mendatangi kamu secara langsung dengan membawakan kedua orang tuanya sekaligus ke hadapan keluarga Mei, untuk menuju ke jenjang yang serius seperti yang sekarang sedang kamu lalui ini, terus dari tampangnya juga keliatannya kalau dia memang benar-benar yakin banget untuk menikahi kamu, mbak yakin Fahmi pasti benar-benar  tulus mencintai kamu Mei," Dira begitu yakin dengan kepercayaannya itu, ia tidak tau saja dengan hal yang sebenarnya terjadi dalam situasinya Fahmi sendiri, bahwa Fahmi juga sama-sama korban paksaan dari kedua orang tuanya itu.

Meira yang menyimak ucapan sepupunya itu, namun dengan hati yang masih tak tenang, "Iya amiin .... Mbak Makasih ya," Ucap Meira dengan satu tetes air mata yang tiba melolos.

Bujukan demi bujukan datang bersimpang-siur, namun dengan hati yang menepis kasar ketenangan dirinya, sehingga tak akan ada kata kemempanan dari setiap bujukan demi bujukan ketenangan.

Dira yang melihat Meira menangis dalam kegelisahannya, ia pun ikut bercemas hati, "Iiih .... Mei gak boleh nangis, kalo Mei nangis, semuanya kan juga jadi ikut nangis, gak boleh nangis ihs, nanti make up nya luntur loh," Lirih Dira saat melihat sepupu kesayangannya itu menangis membuatnya merasa tak tenang hati.

"Mbak Mei gak boleh nangis. Nanti Sasya jadi ikutan nangis mbak, hapus ya air matanya, nanti cantiknya ilang kalo mbak nangis, kan Saya yang liat jadi ikutan sedih mbak," Bujuk Sasya dengan suara polosnya.

Gadis Buta Yang Mampu Menaklukan Dia (SELEAI)Where stories live. Discover now