BERHENTI BERHARAP 7

2.3K 277 1
                                    

Flashback!

Pertikaian yang terjadi di malam itu saat hilangnya Meira untuk ke yang dua kalinya, saat itu Fahmi tengah menempuh perjalanan pulang yang sudah hampir sampai ke rumahnya, dengan kecepatan normal ia melajukan mobilnya menuju masuk ke dalam cluster, namun ia tak menyadari saat itu juga bahwa ada kendaraan lain yang juga ikut melaju dari arah perlawananya.

Kendaraan berupa mobil sedan berwarna merah yang tampaknya berisi dua penumpang dengan satu pengemudi. Namun nampaknya tak begitu asing karena salah seorang di dalamnya adalah Meira, pemilik mobil sedan itu yang telah membawa pergi Meira malam itu juga. Pemilik mobil itu masih bagian dari keluarga Meira sendiri yang di mana ialah Dzai dan juga Sarah mereka adalah om dan juga tantenya Meira.

Malan itu Meira sendiri yang meminta keduanya untuk datang menghampirinya dengan memita bantuan melalui tetangganya untuk menginformasikan pada keduanya. Ia merasa ketakutan pada malam itu, karena suaminya terus mengancam hingga menganiyaya dirinya.

 

••••••🌼🌼🌼••••••

Hari menjelang pagi, sebuah benda tata surya terpancar bercahaya dari arah timur, silau yang di rasa jika kedua mata menatap ke arahnya.

Sampai di pagi hari ini keadaan Fahmi masih tetap membingung, lama kelamaan ia akan semakin stres jika terus-terusan seperti ini, ia terus memikirkan keberadaan istrinya yang sudah beberapa hari ini menghilang, begitupun dengan ia yang memikirkan halnya yang tidak-tidak. Ia bingung harus bagaimana lagi ia mencari keberadaan istrinya, sudah banyak tempat yang ia lalui selama ini, namun tersisa satu tempat yang belum pernah ia lalui untuk saat ini, yaitu kampung halaman sang istri, ya ... Di sana, ada alasan tertentu untuk ia yang tidak ingin pergi ke sana, pikirnya Meira tidak mungkin berada di sana, ia hanya tak ingin bertemu dengan keluarganya di sana, ia tak mau mendapati banyak pertanyaan yang akan terlontar dari bibir keluarganya, maka dari itu ia memilih diam dan tak mencari keberadaan istrinya di sana, ia tak ingin menambah masalah.

Saat ini Fahmi tengah berdiam diri dengan duduk sedikit membungkuk pada bibir ranjang kamarnya, ia terlihat begitu frustasi.

Kemana perginya gadis itu? Apakah pria sialan itu sudah membawanya jauh dari sini? Sehingga aku tak dapat menemukan keberadaannya, Walau dengan perasaan kecewa, namun tetap di hati kecilnya ada perasaan khawatir yang di rasa olehnya.

Dengan pria yang sudah terikat bingung sebisa mungkin pria itu mengingat awal kejadianannya, namun tak ada satupun ingatan yang muncul dalam pikirannya saat-saat kejadian.

Pria itu menghela nafas panjang dengan sikap kelelahannya, hingga menggusar wajahnya dengan sikap frustasinya.

Kegelisahan yang dirasakan dirinya, membuatnya bercelingukan hingga beralih pandang ke arah yang membuatnya tersadar letak ponsel miliknya, ia melihat ponsel yang terletak di samping kanan duduknya, diamnya sejenak menatap benda tersebut hingga ia segera meraih dan memainkannya.

Ia menghidupkan layar ponselnya, yang di rasa cukup percuma karena tak ada satu pun notif yang muncul di layar ponselnya.

Sampai sekarang masih belum ada kabar? Lalu kemana sebenarnya gadis itu pergi? Geram dirinya dengan kekhawatirannya sendiri.

Mau tidak mau akhirnya pagi itu juga Fahmi memutuskan pergi dari rumahnya, untuk mencari informasi yang lebih akurat, namun perginya kali ini bukan untuk menemui kekasihnya seperti biasanya, melainkan ia pergi ke rumah orang tuanya untuk mencari solusi.

Gadis Buta Yang Mampu Menaklukan Dia (SELEAI)Where stories live. Discover now