HARI H✍️

1.9K 316 0
                                    

Hingga tiba di waktu subuh, waktu di mana para muslim yang wajib bangkit untuk menunaikan ibadahnya.

Meira termasuk gadis yang sangat rajin sekali ketika menjalankan ibadah, saat mendengar adzan subuh berkumandang, dirinya langsung terbangun dari tidurnya, hingga secepatnya bersiap untuk menunaikan ibadahnya.

Usai menunaikan ibadah subuhnya, dengan posisi saat ini ia yang baru berduduk-duduk santai di atas ranjangnya, dalam keadaan masih memakai kain mukenanya. Terlihat akan kekhususannya yang tengah memurajaan hafalannya, tepat dengan alquran khusus yang di perkenankan untuk penderita tunanetra.

Selang beberapa menit Fahmi pun mulai menyusul bangun, dengan mengkerlipkan mata sayunya yang perlahan-lahan akan mulai terbukak. Ia bangkit duduk dengan berdiam sejenak sembari berclinguk lungyang, maklumi saja mungkin nyawanya belum terkumpulkan sepenuhnya.

Fahmi menoleh dan melirik dengan mata yang masih sedikit mengantuk ke arah istrinya, dengan Meira sendiri tak menyadari akan hal itu, karena ia begitu fokusnya pada kegiatannya saat ini.

Saat mendapati pemandangan indah istri shalehahnya itu, ntah kenapa tiba-tiba ada senyum kagum yang terukir di bibir pria itu,"Mei, dah shalat?" Tanyanya berbasa-basi dengan suara beratnya.

Meira menoleh sekilas,"Em, Mas liat aja sendiri, pake nanya!" Cecar wanita buta itu.

"Yaudah gak usah ngegas!" Protesnya tak kalah kesal.

Meira diam tak menggubrisnya lagi.

"Kok lo gak bangunin gw sih!" Protes Fahmi lagi.

"Ya maap, kirain ga butuh shalat, makanya gak Mei bangunin," Cltuknya enteng.

Fahmi terdiam dengan senyum mirisnya, "Dosa lo kek begitu."

"Oh, mas tau dosa? Kirain gak tau dosa, tiap hari deketan sama cewek lain, sedanagkan di sisi lain udah punya istri, apa itu gak dosa namanya?" Sindir Meira.

"Apaan sih kok lo jadi ke situ-situ!" Cecarnya dengan kesal, sembari melangkah turun dari atas ranjangnya.

"Apa!? Gak terima!?"

Fahmi terdiam sejenak,"Ah dah lah, gw lagi males debat, masih pagi kok udah di ajak debat, gak sekalian aja bantai-bataian!" Grutu Fahmi sembari melanjutkan langkahnya ke arah tujuan.





••••••🌼🌼🌼•••••••

Meira yang saat ini tengah sibuk mencuci peralatan makan tepat di wastafel dapurnya.

Fahmi yang baru  saja sampai melangkah turun dari anak tangga terakhirnya.

"Mei, gw berangkat ya," Pamitnya secara tiba-tiba.

Meira menoleh sejenak ke arahnya, hingga berbalik kembali ke arah yang semula,"Gak sarapan dulu?" Tanya Meira tanpa memandang ke arah lawan.

"Gak dulu deh, Linda udah bawain bekel, gw mau makan di kantor," Ujarnya dengan enteng tanpa memikirkan perasaan istrinya.

Dengan wajah muramnya kini jadi semakin muram, "Terserah," Jawab Meira tak acuh dengan hati yang sebenarnya sudah remuk redam.

"Yaudah, assalamualaikum."

"Waalaikuumsalam," Jawab Meira tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya.

Fahmi berjalan meninggalkan Meira, dengan langkah terburu-burunya.







••••••🌼🌼🌼•••••••

Gadis Buta Yang Mampu Menaklukan Dia (SELEAI)Where stories live. Discover now