RAHASIA CINTA

1.2K 176 0
                                    

Seorang lelaki bertopeng asing berjalan masuk ke dalam ruangan kamar Meira melalui jendela kecil yang terletak jauh dari jarak ranjang Meira, sesosok lelaki yang lumayan mencurigakan dari jalannya yang mengendap-endap seperti ada yang tengah ingin ia target.

Posisi Meira saat ini ia tengah berduduk santai di atas ranjang sembari membaca buku novel.

Dengan saat ini, sang lelaki tersebut sudah mulai masuk menyelusup ke dalam ruangan ranjang Meira.

Meira tersadarkan, dan ia, "Aaaaak ...!" Hingga langsung berteriak keras sangkin terkejut dan merasa paniknya.

Sesosok lelaki tersebut yang sama-sama tergoncang panik, ia pun reflek berlari ke arah Meira dan langsung tergugup membekam mulut Meira hingga sekeras mungkin.

"Mmmkkkrrs ...!" Teriak Meira dalam posisi mulut tebekam.

"Diam!" Bentak sesosok lelaki brengsek tersebut.

"Mmmkrrs ...!"

Meira terus memukuli tangan lelaki tersebut.

"Ikut gw sekarang juga!" Ujarnya dengan sinis.

Meira membangka, dan berusaha agar tidak sampai terbawa olehnya.

"Hehg!" Gertak sang lelaki tiba-tiba dari dekat pintu, dengan ia yang baru saja datang.

Meira menoleh ke arahnya, dengan ia yang berharap akan bantuannya.

Sang lelaki yang sudah pasti Fahmi, dengan Fahmi yang secepatnya berlari gugup dengan meninggalkan tas kerjanya dan juga melepas jasnya.

Brug!
Fahmi menendangnya dari arah berlarinya, hingga sesosok lelaki asing tersebut pun terpental jatuh, dan menyungkur ke arah ubin.

Fahmi bernafas tergesa-gesa usai berhasil melawannya, dengan ia yang memberi tatapan sinis ke arah lelaki tersebut.

Lelaki tersebut terus meringis-ringis kesakitan dan terus mengenggami pinggangnya yang sakit usia terkena tendangan.

Dengan Meira yang saat ini terus merengkut-rengkut ketakutan, dan membutuhkan pelukan.

"HARGS!"

Fahmi menarik kasar kerah baju lelaki tersebut hingga lehernya pun ia cekik sampai sekeras mungkin.

"Apa tujuan lo datang ke sini, hah!?"

Lelaki itu gugup untuk menjawabnya.

"Mau nyelakain istri gw?"

Diam.

"Jawab bodoh!"

"M-mh___"

"He'he! Lo harap usaha lo bakal berhasil, hah!" Sarkasnya sembari di dasari senyuman sinis.

"S-sory, sory bro."

"HARGS!"

Fahmi memukul kepala lelaki tersebut hingga sampai terbentur ke arah tembok.

"Aaaak ...!" Meira berteriak ketakutan.

"Jawab, apa tujuan lo dateng ke sini, dan siapa yang nyuruh lo buat dateng ke sini!?"

Lelaki itu terus terdiam, dan kekeh tidak akan menjawabnya.

"Jawab bodoh!"

"M-mas ... Mmh .... udah c-cukup," Meira terus mengenggami lengan tangan Fahmi, sangkin ketakutannya. Ia berharap akan di perhatikan masalah itu.

Fahmi menyingkirkan pelan genggaman Meira, dan memintanya untuk menjauh.

Meira mengerti.

"Jawab, siapa yang nyuruh lo dateng ke sini!?"

Gadis Buta Yang Mampu Menaklukan Dia (SELEAI)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora