BERHENTI BERHARAP 9

2.1K 228 1
                                    

Drutt ...

Dering telepon yang sontak berbunyi membuat Fahmi berdecit kaget, yang di mana barusan ia tengah sibuk melamun.

📞"Walaikumsalam, kenapa Ret?"

📞"Mi, saat ini aku sedang  di Surabaya, ada hal penting yang harus aku bicarakan padamu ..."

📞"Ya, apa!?"

📞"Dengarkan dulu ... Tadi saat aku pergi keluar hotel, begitu tiba di luar hotel aku seperti melihat sosok gadis yang mirip sekali dengan istrimu, tapi apakah dia istimu, ciri-cirinya mirip sekali dengan apa yang kamu katakan padaku."

Pria itu tertegun mendengar laporan teman dekatnya itu.

📞"A-apa yang kau lihat, istriku? Kalau kau melihatnya kenapa kau tak memberi tahuku saat itu juga? Kalau kau tahu itu istriku, kenapa kau tak membawanya pergi ke tempatmu? Tapi bersama siapa ia pergi? Apa dengan seorang pria?" Deretan pertanyaan melejit tak terkira.

📞"Ada alasannya kenapa aku tak memberi tahumu saat itu juga, kau tahu? Saat aku melihatnya aku seperti kehabisan akal, yang bahkan aku tak berpikir untuk memberi tahumu, dan alasan lain aku takut ia bukan benar istrimu yang bisa jadi aku salah lihat.

Kalau kau menyuruhku untuk membawanya pergi begitu saja sepertinya ini sangat konyol, ia tak hanya berjalan sendiri melainkan bersama dua orang pria dan wanita, tapi ntah siapa mereka, aku tak mengenalinya. Apa kata orang nanti jika aku membawanya pergi tiba-tiba, mereka pasti akan menganggapku penculik."

📞"Payah!" Desis Fahmi menampakan raut wajah garangnya.

Fahmi bersandar kesal pada kursi duduknya dengan diam sesaat, ia menampakan kemurungannya.

Baru Fahmi ingin diam semuanya tergugah saat ia menyadari kembali kalimat 'Surabaya' tadi sempat tersematkan dalam ucapan temannya itu.

Surabaya? Batinnya tertegun, saat ia baru kepikiran bahwa Surabaya adalah kampung halamannya istrinya.

📞"Halo!" Seru seorang pria di balik telepon itu memandu panggilan Fahmi yang masih tersambung namun hening tak ada suara sejak tadi.

📞"I-iya, mmm ... Kau di Surabaya?" Fahmi bertanya demikian sebab ingin memastikan kembali walau barusan ia mendengarnya jelas.

📞"Iya, kau tak mendengarku barusan?"

📞"Bukan begitu ... Tadi bodohnya aku baru teringat bahwa Surabaya adalah kampung halaman istriku, tapi benarkan ia berada di sana?"

📞"Aku tak tahu, lagi pula aku belum tau jelas bahwa itu memang benar istrimu, saat itu aku hanya melihatnya sekilas dan tak sepenuhnya melihat wajahnya, tapi gadis itu memiliki kesamaan yang sama seperti istrimu."

Mungkinkah itu Meira? Lagi pula yang di katakan Retno ia bersama dua orang pria dan wanita, apa mereka om Dzai dan tante Sarah? Perasaan cemas mulai meliputi lubuk hatinya.

📞"Ret, mungkinkah aku harus pergi ke Surabaya? Tapi saat ini aku sedang banyak sekali kesibukannya."

📞"Terserah, itu keputusanmu ... Ouhiya, aku mau ada perlu, mungkin kita akhiri dulu, lagi pula aku meneleponmu  hanya ingin memberi tahumu tentang itu. Kalau memang kou ingin ke Surabaya, selesaikan dulu kesibukanmu, jika ada waktu luang baru kou bisa datang ke Surabaya dan menemuiku, tolong beri tahu aku lagi jika kau datang ke Surabaya."

📞"Okeh, ingat ya apabila kau melihat gadis itu lagi tolong segera beri tahu aku."

📞"Ya, kalau bisa usahakan secepatnya datang ke sini, nanti biar aku yang menemanimu, setelah itu kita baru bisa mencari bersama gadis itu dan memastikan ia istrimu atau bukan."

Gadis Buta Yang Mampu Menaklukan Dia (SELEAI)Where stories live. Discover now