● Hukuman Lain ●

908 118 41
                                    

So Yeon segera kembali ke barak, setelah mood-nya membaik. Namun saat masuk ke dalam ruangan, dia tidak menemukan para siswi kelas 3-2. Jadi dia berinisiatif menuju barak murid laki-laki.

Ceklek!

"Omo!" Jun Hee dan So Yoon tersentak kaget, saat gadis bersurai hitam itu tiba-tiba muncul.

Dugaan So Yeon benar, karena saat ini seluruh siswa kelas 3-2 sedang berkumpul di barak pria. "Mwohaneungoya? Kenapa kalian disini?" Tanya So Yeon dengan ekspresi heran.

In Hye langsung menghampiri sahabatnya. "So Yeon-ah, gwenchana?" Tanyanya dengan raut wajah khawatir.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir." Jawab So Yeon diakhir dengan senyuman manis.

Jang Soo yang kebetulan duduk di dekan Soon, melirik kearah gadis itu dan memberikan kode. Soon Yi mengerti maksud wakil ketua kelas itu, dan bergegas mendekat ke arah So Yeon.

"So Yeon-ah..."

Gadis itu menoleh ke arah Soon Yi, yang terlihat sendu.

"A-aku... hmm.. Aku-"

"Mianhae Soon Yi-ah..." So Yeon memotong perkataan gadis bersurai pendek itu. Membuat semua orang dan juga Soon Yi bingung.

"Nee?" Soon Yi masih tak paham karena dia yang melakukan salah, tapi malah So Yeon minta maaf duluan.

So Yeon tersenyum lalu menggenggam tangan Soon Yi. "Maaf, karena ucapan ku di lapangan membuat mu marah. Kau benar Soon Yi, tidak seharusnya aku bilang bahwa kau manja atau suka merengek. Bagi seorang anak yang sangat dekat dengan kedua orang tuanya, tentu situasi ini terasa sangat berat." Ujarnya.

Soon Yi terharu mendengar kebesaran hati So Yeon. "Aniyo, aku yang salah. Maaf karena ucapan ku terlalu kasar." Balasnya dengan tatapan sendu.

Para murid turut merasa senang saat melihat perdamaian dua gadis cantik itu. Young Soo dan Jang Soo bahkan tak dapat memalingkan pandangannya dari sosok So Yeon.

"Kau bukan hanya cantik, tapi juga berhati lembut So Yeon-ah." Batin Jang Soo, mengagumi gadis itu dengan segaris senyuman menghiasi wajah tampannya

....

Setelah momen minta maaf, mereka kembali berkumpul untuk membicarakan sesuatu. Dirasa situasi sudah aman, Soo Cheol memberi info bahwa mereka bisa bebas berdiskusi karena para tentara sudah berjaga di pos.

So Yeon duduk di antara Hee Rak dan Chi Yeol. Diam mendengarkan para murid yang kini berduskusi tentang nasib para orang tua.

"Sejujurnya aku tidak percaya kalau orang tua kita pergi ke penampungan. Bagaimana jika dia berbohong agar kita tetap disini?"

So Yeon yang mendengar demikian langsung menyela. "Yak.. Komandan pleton-" Dia menjeda sejenak saat tatapan semua orang kini tertuju pada So Yeon.

"Dia bukan orang yang suka berbohong." Lanjutnya, lalu tertunduk.

"Sial!" Jun Hee menghela nafas kasar, karena merasa frustasi dengan keadaan.

"Aku ingin mempercayainya, tapi saat ini aku tidak bisa percaya pada siapapun." Timpal Yeong Shin.

Para murid terdiam.

Yeong Shin berdiri dari kursi. "Mari kita pastikan sendiri!" Ujarnya kembali.

"Sebodoh itu kah kamu?" Bo Ra langsung menyela perkataan Yeong Shin. "Kita tidak bisa menelpon dan internet mati." Lanjutnya.

My LieutenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang