● Janji ●

687 111 17
                                    

Di Part ini aku masukin moment So Cheol dan So Yeon. Not for shiping ya hanya bumbu bumbu hihihi jadi para shipper Nara Soo Cheol harap bersabar.

❤️ Happy Reading ❤️

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Mobil rombongan regu satu dalam perjalanan menuju Basecamp Angkatan Militer Korea, yang berada di gunung Soak. Mereka semua diam termenung, memikirkan nasib teman-temannya. So Yeon bahkan tak peduli jika luka di perutnya semakin terasa nyeri. Saat ini pikiran gadis itu, tertuju pada rombongan yang lain.

Sepanjang jalan, hanya ada mobil regu satu yang melintas. Membuat mereka semua makin diliputi rasa khawatir.

"Shibal, dimana mobil lainnya?" Hee Rak memandangi jalan, berharap dapat melihat mobil teman-temannya. "Ash, jangan bilang hanya kita yang lolos." Gumamnya kembali.

"Tidak mungkin." Tae Man menyela ucapan Hee Rak. "Mereka pasti di belakang kita." Ucapnya seraya menoleh ke arah luar.

Situasi kembali hening...

"Apa tempat berlindung itu aman? Tempat orang tua kita." Jang Soo kini termenung mengingat keselamatan kedua orang tuanya.

Pertanyaan Jang Soo membuat Soon Yi kembali menangis memanggil ibunya. "Eomma..." Berkali-kali Soon Yi merengek mengucap demikian.

"Yak! Berhentilah menangis!" Jun Hee dengan acuh membentak Soon Yi. "Menyebalkan!" Lanjutnya dengan berdecak kesal.

So Yeon memegang perutnya dan kembali meringis kesakitan. Yeon Joo yang duduk disebelah gadis itu terlihat cemas. "Gwenchana?" Tanyanya dan diangguki So Yeon.

"Saat tiba di camp, kau akan di obati. Bertahanlah, arraseo?" Ucap Yeon Joo kembali, seraya menggenggam tangan So Yeon. Lagi-lagi, gadis itu hanya mengangguk.

"Yang lain pasti ada di mobil lain bukan? Termasuk Won Bin Ahjusshi?" So Yoon memikirkan nasib teman dan kepala regu satu yang terpisah.

Yeon Joo mengangguk. "Mereka pasti aman." Balasnya pelan. Walau sejujurnya dia tidak tau bagaimana keadaan mereka.

Tanpa mereka sadari, seekor bola berada di atap mobil dan kini menelusup masuk.

"Ah, aku pasti sudah gila. Aku mengantuk sekaligus takut, tch!" Hee Rak kembali berceloteh sendiri.

"Aniyo.... Nado." Timpal Tae Man merasa hal yang sama. "Apa kini kita sudah aman?" Gumamnya kembali seraya menyandarkan kepala.

"Aku harap semuanya hanya mimpi, ketika aku terbangun." Batin Chi Yeol.

BRAK!!!

Disaat Chi Yeol hendak memejamkam mata, mobil yang mereka tumpangi hilang kendali dan terbalik.

"Apa itu tadi? Sialan!!" Umpat Hee Rak.

Situasi yang awalnya hening, kini berubah menjadi teriakan kepanikan para siswa regu satu. Terlebih ketika mereka menyadari kehadiran bola ungu, di dalam mobil.

"Apa-apaan ini??!!"

"Semuanya, keluar!!"

"Berhenti! Berbahaya!"

"Hentikan! Keluar!"

Suara tembakan kini terdengar, disertai teriakan yang bersahutan.

"Tembak lurus!"

Setelah aksi tembak menembak, tak lama bola ungu itu pun musnah. Satu persatu siswa keluar dari truk, dengan merangkak.

"Ya, gwenchana?" Yeong Shin menanyai semua temannya. Memastikan bahwa tidak ada yang terluka.

My LieutenantWhere stories live. Discover now