● Menemukan Mu ●

782 127 38
                                    

Aku agak lompat adegan pas di rumah konstruksi. Fokus pas gimana mereka bisa ketemu regu dua, beda sedikit from drama.

❤️ Happy Reading ❤️

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Langit yang semula bewarna biru cerah dan matahari bersinar dengar terik, kini telah berganti menjadi bulan dan bintang. Tidak banyak yang bisa dilakukan para murid regu satu, karena saat ini mereka harus berada di kamar yang terpisah. Belum lagi, bola ungu yang tak kunjung pergi dan setia berada di ruang tengah.

Yeon Joo menghampiri So Yeon yang masih terlelap, dia mengecek suhu tubuh gadis itu. Namun demamnya masih tinggi. "So Yeon-ah.." Panggilnya seraya menggoncangkan bahu So Yeon perlahan. Tapi tidak ada response yang diberikan.

So Yeon hanya meringis kesakitan, namun matanya tetap tertutup. Membuat Yeon Joo kembali diliputi rasa cemas. Chi Yeol dan Hee Rak yang berada di ruangan itu pun ikut panik.

"Yak, ada apa?" Tanya Hee Rak.

Yeon Joo berinisiatif mengecek luka di perut So Yeon, dan ekspresinya berubah lemas ketika melihat cairan bewarna kuning mulai muncul di area luka.

"Wae?" tanya Chi Yeol.

"Luka So Yeon mulai bernanah. Kalau begini terus, nyawanya bisa dalam bahaya." Ucapnya dengan suara parau, menggenggam erat tangan gadis yang kini terbaring.

"Ishhh, shibal! Bagaimana kita bisa keluar kalau monster sialan itu ada di luar." Hee Rak menggerutu frustasi.

Chi Yeol menoleh ke arah So Yeon, mengingat sosok Woo Taek yang rela nenyusuri hutan, demi menolong gadis itu. Lalu sekarang, apa iya mereka hanya diam menunggu luka di perut So Yeon makin parah.

Dengan modal tekad kuat, Chi Yeol berjalan ke arah lemari besar yang menutup jendela, lalu menggesernya.

"Yak! Kau mau apa?" Tanya Hee Rak.

"Aku harus memberitahu mereka." Jawab Chi Yeol, dan Hee Rak menahan tangannya.

"Apa kau gila? Di luar ada bola, kita semua bisa mati." Hee Rak menyela tak setuju.

"Jadi, kau mau kita hanya duduk diam di sini. Melihat So Yeon menderita? Iya??!!" Chi Yeol membentak Hee Rak. Dia kembali mendorong lemari itu, dibantu Yeon Joo. Hee Rak yang awalnya tak setuju, pada akhirnya ikut membantu Chi Yeol.

"Hati-hati Chi Yeol-ah." Ujar Yeon Joo sebelum pemuda berkacamata itu keluar dari ruangan.

Sepeninggalan Chi Yeol, mereka berdua  menunggu dengan cemas. Yeon Joo menggenggam erat jemari So Yeon yang mulai terasa dingin dan berkeringat. Perasaan takut mulai menghantui pikirannya saat ini. "So Yeon-ah, bertahanlah. Aku mohon..." ucapnya Lirih.

Hingga beberapa saat, situasi hening di rumah itu seketika berubah riuh. Mereka juga mendengar suara pintu terbuka dari  kamar sebelah. "Musun mariya?" Tanya Yeon Joo.

Hee Rak menaikan bahu tak tau apa yang sedang terjadi di luar sana. Pemuda itu kelihatan cemas dan menggigit jarinya. Beberapa saat kemudian, suara ribut itu menghilang. "Sepertinya Chi Yeol sudah pindah ke kamar sebelah." Perkiraan Hee Rak.

....

Tak berselang lama dari suara ribut tadi, Hee Rak dan Yeon Joo tersentak kaget. Mendengar jendela kamarnya diketuk. Keduanya kembali menggeser lemari.

My LieutenantWhere stories live. Discover now