● Ini Bukan Latihan ●

752 120 16
                                    

Ini adalah part penyerangan bola, seperti yang aku bilang. Banyak yg aku samain tapi tetep aku masukin moment so yeon -letban lee. Bisa dibilang cerita DAS ini sudut pandang So Yeon hihihi

❤️ Happy Reading ❤️
semoga berkenan kasih masukan ya.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Pukul 08.00 di hari Minggu yang cerah, jika biasanya menjadi hari favorit bagi pelajar untuk bersantai. Maka berbeda dengan siswa kelas 3 SMA Sungjin, yang sudah berkumpul sesuai dengan pleton masing-masing. Pagi ini mereka akan melanjutkan latihan menembak, namun tidak di sekolah melainkan di area lapangan tembak.

Para siswa telah berbaris, berpasangan.  So Yeon berpasangan dengan Ha Na dan berada di barisan paling depan. Sementara itu Yoo Jung yang menjadi tamtama senior, melakukan tugasnya untuk menghitung jumlah siswa dan memastikan barisan tertib.

Latihan kali ini Ibu Park, guru favorit mereka, secara khusus akan ikut.

"Pleton dua! Perhatian!" Seruan Letnan Lee membuat mereka langsung berdiri dalam posisi siaga.

"Siap!" Balas mereka bersamaan.

"Tetap dalam barisan, dan ikuti para tentara senior. Jika ada yang berani keluar barisan, akan ada hukuman! Kalian mengerti?!!"

"Nee, agasimnida sodaejangnim!"

Dirasa semua telah tertib, Letnan Lee pun memberi seruan untuk jalan. Para tentara membagi formasi, dimana Kopral Park, Sersan Yoon menjaga di belakang. Sedangkan Letnan Lee dan Sersan Won Bin berada di depan barisan.

Setelah berberapa menit melangkah, mereka menemukan keanehan yang terjadi di jalanan. Jika biasanya orang dan kendaraan hilir mudik, kini situasinya sangat sepi tak berpenghuni. Mobil di jalanan juga dibiarkan begitu saja, layaknya kota mati.

"Ige mwoya? Kenapa seperti ini?" Ucap So Yeon dengan tatapan cemas.

"Molla, mungkin mereka semua di evakuasi." Ujar In Hye

Letnan Lee mendengar apa yang dikatakan So Yeon, namun ini bukan saatnya untuk menjelaskan. Situasi sedang genting, membuatnya harus fokus menjaga anak-anak.

"Bukankah ini aneh? Semua toko tutup." Jun Hee ikut bergumam.

"Aku seperti melihat dunia akan berakhir." Timpal Woo Taek yang berada di belakang gadis berkacamata itu.

Walaupun dipenuhi dengan tanda tanya besar, mereka tetap berjalan tanpa henti. Hingga akhirnya rombongan pleton dua tiba di lapangan tembak.

DOR

DOR

DOR

Bunyi suara tembakan terdengar keras, sampai keluar lapangan, seolah menyambut kedatangan murid kelas 3-2. Mereka refleks menutup telinga, karena suara bising.

Para murid pun kembali berbaris dengan tertib. Sembari menunggu, manik para murid tertuju pada barisan siswa dari sekolah lain. Latihan kali ini memang menggabungkan beberapa sekolah.

...

Setelah menunggu sekitar 15 menit, kini giliran pleton dua yang memasuki area tembak. Para murid cukup terkejut karena latihan kali ini menggunakan peluru asli. Setelah diberi arahan, dan dibagi kelompok berpasangan, mereka mulai menggunakan senapan tersebut.

DOR

DOR

DOR

My LieutenantWhere stories live. Discover now