● Berita Mengejutkan ●

1K 127 50
                                    

1 Minggu kemudian

Siswa kelas 3-2 yang tersisa 19 orang, kini bukan lagi kadet bantuan. Mereka sudah resmi diangkat menjadi pasukan militer, yang mendapatkan perlakuan sama seperti tentara lain. Penampilan mereka pun tak kalah keren, ketika menggunakan seragam khas Angkatan Militer Korea Republic.

Sejauh ini selama berada di camp militer, hampir satu minggu lamanya, mereka belum diberikan misi diluar. Kegiatan yang dilakukan pun masih tergolong ringan, seperti latihan menembak, mengecek logistik, latihan berkemah dan lainnya.

Sama seperti sebelumnya, hari ini mereka kembali dibagi menjadi dua kelompok. Regu satu membuat saluran pembuangan, sedangkan regu dua belajar merakit tenda darurat.

Soon Yi dan Hee Rak yang berada di regu satu, terlihat sibuk menggali tanah. Sedangkan Soon Yi memegang kantong plastik, untuk wadah.  "Yah!, masukan dengan benar." Omel Hee Rak.

"Kita akan baik-baik saja jika kau memegang kantongnya dengan benar." Bantah Hee Rak, membuat Soon Yi kesal. Lalu melempar kantong itu ke arah Hee Rak.

Chi Yeol yang sedang merekam mencoba menahan tawanya.

"Yak! Bukankah kita terlalu sering menggali? Kita menggali saluran air, lubang perlindungan dan berkemah seharian! Ini kacau, shibal!!" Gerutunya pada kamera yang dipegang Chi Yeol.

"Yakk Soon Yi-ah, aku makan tanah! Soon Yi-ah!!" Teriaknya lalu mengejar gadis itu.

Kehebohan nampaknya bukan hanya terjadi di regu satu. Regu dua dibuat pusing ketika harus mendirikan tenda mini, namun kesabaran mereka sangat teruji. Bagaimana tidak, tenda itu memiliki patok besi yang sulit ditancapkan pada tanah tandus. Tak heran kata-kata mutiara terdengar saling bersautan keluar dari regu dua.

"Omong-omong habislah kita, Tae Man akan menguasai tenda ini." Gerutu Soo Cheol melempar palu yang digunakan untuk menancapkan patok.

"Yakk, yakk! Berhentilah mengeluh. Ini aktivitas yang menyenangkan dibanding latihan lain. Bersikaplah optimis, dan anggaplah ini berkemah." Sahut Tae Man penuh percaya diri. Menggantikan Soo Chul mengetuk patok dengan keras.

"Aiss.. shibal!Tidak mau masuk, ini sangat kacau!!" Belum ada satu menit dari ucapan sebelumnya, kesabaran Tae Man sudah kembali menipis seperti rambut bayi.

Di sisi lain, So Yeon yang kini sudah pulih dari luka, terlihat tenang meladeni dua rekan tim-nya. Walaupun begitu, mereka paling cepat dalam merakit tenda, dibanding yang lain.

"Ae Seol, So Yoon, tolong tarik ujungnya. Aku ingin merekatkan yang sebelah sini." So Yeon memberi arahan dan diangguki kedua rekannya.

"Ae Seol-ah, tarik yang kuat."

So Yoon yang notabennya memiliki tingkat kesabaran seperti kertas kerendam air, menarik salah satu sisi tenda cukup keras. Hal ini membuat Ae Seol tentunya oleng dan..

Bruuukkk!

Perfect!

Tenda yang sudah 90% jadi, seketika rubuh total.

"Omo!!! Ae Seol-ah!!" Suara nyaring So Yoon alhirnya terdengar menggelegar. Ae Seol pun langsung tertunduk merasa bersalah. "Mianhae!" Ucapnya sebagai duta minta maaf.

So Yeon yang melihat kekacauan, hanya dapat menepuk jidatnya. "Gwenchana Ae Seol-ah, kita rakit ulang, arraseo?" Ucapnya tenang dan diangguki kedua rekannya.

Letnan Lee dan Won Bin kebetulan melihat kehebohan para murid dari kejaujan. Mereka tertawa dengan tingkah laku tim pleton dua.

"Sudah memakai baju tentara pun, kelakuan mereka masih sama." Gumam Won Bin, diangguki Letnan Lee. "Aku lebih suka melihat mereka seperti ini." Jawabnya.

My LieutenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang