● Cari Perhatian ●

1.6K 142 100
                                    

Malam pun tiba, rombongan pleton dua bersama tiga mahasiswa penyintas, memutuskan untuk bermalam di gedung penampungan Maesong-si. Setelah seharian melawan bola dan mengurus jasad yang berserakan, kini mereka beristirahat sejenak.

Na Ra dan Chi Yeol berada di atap gedung, untuk berjaga mengawasi bola raksasa yang terlihat di langit. Il Ha, Hee Rak dan Bo Ra bersantai di luar gedung dan merokok. Sedangkan sisa murid lainnya berada di ruang makan, sembari mengobrol.


"So Yeon-ah, kau kenapa?" Ha Na yang duduk di samping So Yeon, menyadari gelagat aneh temannya. Seperti memikirkan sesuatu.

"Kalian merasa aneh dengan gadis yang bernama Min Ji tidak?" So Yeon balik bertanya, tentang gadis yang tadi siang pingsan.

"Aneh bagaimana?" Jun Hee ikut penasaran.

"Entahlah, hanya saja caranya menatap sodaejangnim, terlihat berbeda. Sorot matanya seolah menyimpan amarah." Jelas So Yeon.

Bukan tanpa alasan gadis itu berpikir demikian. Setelah Min Ji sadar, Letnan Lee mengajak dia dan teman-temannya berkumpul. So Yeon bisa melihat jelas, tatapan yang berbeda dari gadis itu terhadap Letnan Lee.

"So Yeon-ah, mungkin hanya perasaan mu saja. Biar bagaimana pun, Min Ji pasti masih syok melihat teman-temannya tewas." Yeon Joo berusaha menasehati temannya itu. Dia mengerti bagaimana beratnya perasaan Min Ji saat ini.

So Yeon menelaah perkataaan Yeon Joo, tidak salah namun masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. "Entahlah, perasaan ku tidak enak pada-"

DOR!

Suara tembakan dari arah perpustakaan, memotong perkataan So Yeon. Semua murid tersentak kaget, karena bunyi yang menggelegar hingga ke luar gedung itu. Semuanya langsung berlari menuju sumber suara, lengkap dengan senjata mereka.

"Omo!!"

Begitu tiba disana, mata mereka terbelalak sempurna. Ketika melihat Sersan Won Bin yang tergeletak di lantai, dengan darah mengalir baju seragam ya. So Yeon menoleh ke arah Min Ji berdiri ketakutan, dan tangan yang masih menggenggam senapan.

"Mi-Min Ji... Kau?" Tanyanya tak percaya jika gadis itu menembak Won Bin.

"Tidak!" Min Ji menggeleng dengan tubuh yang gemetar. "Bukan aku yang salah! Seharusnya orang dewasa yang salah!" Sangkalnya dengan tatapan mata kosong.

Il Ha yang tersulut emosi, berniat menghampiri Min Ji, namun So Yeon menahannya. Perlahan, gadis cantik itu melangkahkan kaki ke arah Min Ji.

"Ini bukan salah ku! Bukan!!" Min Ji terus meracau, tanpa melepas senapan di tangannya.

"Min Ji-ah, buang senjata mu. Aku tau kalau kau sangat ketakutan, tapi kami ada di sini. Kami akan melindungi mu." Bujuk So Yeon.

Min Ji tak menjawab, dia memandang So Yeon dengan tatapan sulit untuk diartikan.

"Aku mohon, letakan senjata mu." So Yeon kembali membujuk Min Ji. Situasi saat ini kembali menegang.

Melihat So Yeon yang terus mendekat ke arah Min Ji, membuat Letnan Lee khawatir. "So Yeon, mundur." Perintahnya dengan tegas.

So Yeon tak mengindahkan perintah pria itu. Tangannya di ulurkan ke arah Min Ji, meminta senjata tersebut. "Min Ji, serahkan senjata mu, jebal..." Pintanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LieutenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang