● Jujur ●

668 117 43
                                    

Woo Taek dan In Hye tertegun dengan apa yang baru saja diceritakan So Yeon, mengenai perjodohan gadis itu dan Lernan Lee. Keduanya seakan masih tak percaya, fakta tersebut.

"Aku masih penasaran. Sebenarnya kau menerima perjodohan ini dengan perasaan senang, atau malah sebaliknya?" Woo Taek bertanya, memecah keheningan.

"Awalnya aku memang tidak setuju, karena merasa kebebasan dan mimpi ku dulu sebagai seorang designer akan pupus. Tapi... setelah bertemu dan makin mengenal dia-" So Yeon menjeda sejenak, mengingat memorinya bersama Letnan Lee.

"... Perlahan perasaan ku padanya berubah. Walaupun aku tidak tau apa dia memiliki perasaan yang sama. Tapi aku bersyukur karena dia lah calon suami ku kelak" Lanjutnya dengan senyuman.

In Hye dan Woo Taek dapat melihat dengan jelas, kebahagiaan yang dipancarkan dari wajah sahabatnya itu. Mata So Yeon seolah tak mampu menutupi, bahwa dia benar-benar sedang jatuh cinta.

In Hye bangkit dari duduknya dan kini berdiri tepat di depan So Yeon. Digenggam olehnya jemari gadis itu. "So Yeon-ah, selamat. Aku turut senang, karena akhirnya kau bisa menemukan cinta sejati mu. Apapun itu, asalkan kau bahagia, aku pasti mendukung mu. Benar kan Woo Taek?" Ujarnya seraya menoleh ke arah pemuda yang kini ikut berdiri.

Woo Taek mengangguk lalu tersenyum. "Setidaknya, kami akan merasa tenang karena kau bersama pria yang tepat. Jadi aku dan In Hye tidak perlu lagi membuntuti mu, ketika kencan hehehe." Kekehnya.

So Yeon mengerenyit heran, karena tak tau soal itu. "Mwoya?!! Jadi selama ini kalian mengikuti ku? Waee?!!" Dengusnya sebal.

Woo Taek kembali terkekeh, menggaruk leher belakangnya yang tak gatal. "Mianhae So Yeon-ah, kami cuma takut pemuda yang kau kencani melakukan hal aneh hehehe." Tukasnya.

"Hal aneh?"

In Hye tersenyum geli melihat ekspresi bingung So Yeon. "Yak! Kau ini akan segera menikah masa tidak tau? Maksud Woo Taek itu, kami takut pemuda yang kau kencani mengajak check in."

So Yeon kembali mendengus kesal, seraya menaruh kedua tangannya di pinggang. "Iisshhh, tidak mungkin lah. Aku juga tidak segampang itu." Ucapnya.

"Kami percaya padamu, tapi tidak dengan pemuda-pemuda itu hehehe. Tapi kau tenang saja! Kalau sekarang aku percaya 100% pada sodaejangnim." In Hye menegaskan, dan memberikan tanda berjanji sambil tersenyum.

Woo Taek pun ikut mengangguk. "Ya walaupun biasanya pria dewasa lebih ganas, tapi aku coba positive thinking."

Ucapan Woo Taek membuat So Yeon sedikit tersipu malu, lalu menepuk pelan bahu temannya itu. "Yak! Mana sempat memikirkan hal mesum seperti itu. Kau tidak ingat, keberadaan monster ungu itu?" Balasnya seraya menunjuk ke langit.

In Hye menghela nafas, seraya mendongak ke atas. Memandangi bola-bola raksasa yang menghiasi langit seoul. "Seandainya saja mereka tidak ada, kita pasti sedang menfadakan pesta kecil. Untuk kabar bahagia mu ini So Yeon-ah." In Hye bergumam.

So Yeon tersenyum miris. "Jika mereka tidak ada, mungkin saat ini aku sudah bertunangan dengan sodaejangnim." Timpalnya dengan ekpresi sendu.

Woo Taek pun menyadari perubahan ekspresi sahabatnya. "Hmm... Seandainya saja monster gurita, eh aniyo aku rasa mereka lebih mirip cumi-cumi. Apapun itu, seandainya mereka tidak datang ke Korea, pasti saat ini kau dan sodaejangnim sudah mulai uji coba pra nikah?"

So Yeon dan In Hye menoleh kearah Woo Taek dengan tatapan bingung, tak mengerti maksud kalimat akhir yang dilontarkan pemuda itu.

"Uji coba pra nikah itu apa?" Tanya In Hye

"Apa seperti perjanjian pra nikah?" So Yeon ikut dibuat penasaran.

Woo Taek menahan tawanya, lalu merengkuh pundak kedua temannya, dan dia berada di tengah. "Uji coba pra nikah itu, mulai untuk mengenal satu sama lain. Tapi... Di ranjang."

My LieutenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang