● Makan Malam Terakhir ●

730 99 3
                                    

-Tempat jatuhnya Bola-

Jika situasi di tempat lain sedang terheran, maka berbeda dengan suasana di tempat jatuhnya bola raksasa bewarna ungu. Beruntung bola itu mendarat di dekat markas pelatihan utama militer Korea, sehingga tidak terlalu dekat dengan kerumunan warga sipil.

 Beruntung bola itu mendarat di dekat markas pelatihan utama militer Korea, sehingga tidak terlalu dekat dengan kerumunan warga sipil

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Letnan Lee komandan pleton yang bertugas, sedang terheran mengamati benda raksasa itu. Tim juga sedang bersiap untuk meledakan bola itu dengan bom.

"Aigoo.. Kenapa juga bola itu harus terjatuh di area pelatihan kita. Dari sekian banyak tanah di negara ini." Salah seorang tentara bergumam kepada temannya.

"Tapi, ini pertama kalinya di dunia bola itu jatuh. Bukankah ini akan menjadi headline?" Jawab temannya dengan penuh semangat.

"Aisshhh, diam kau!"

Tak berselang lama sebuah mobil tentara memasuki area lapangan, terlihat komandan pasukan berpangkat Mayor menghampiri semua orang.

"Aiisshhh.. Kenapa bola ini harus jatuh disini?!!!" Komandan tersebut langsung bergerutu kesal di depan anak buahnya.

"Apa tindakan kalian?" Dia bertanya kepada salah satu tentara yang bertanggung jawab di misi tersebut.

"Hm, kami menunggu perintah komandan."

Brukk!!

Komandan tersebut menendang tentara tadi hingga kesakitan.

"Yaaaakkkk!!! Lalu apa gunanya diri mu hah?"

"Joesonghamnida komandan, tapi-"

"Aiiisshhh!!!"

Komandan tersebut dengan cepat mendekat ke arah bola dan mengarahkan senjata. "Yaaakk!! Minggir kalian semua!!!"

Para tentara berpakaian khusus yang sedang memasang bom, tersentak ketika mendapatkan perintah tersebut.

"Yaakkk!! Minggir!! Palliii.. Apa kalian bodoh!!!" Komandan tadi kembali berteriak.

DOR! DOR! DOR!

Komandan tadi menembakan beberapa peluru ke arah bola, namun semua orang dibuat heran karena tidak ada reaksi apapun.

"Yakkk!! Berikan aku panzer!" Komandan memberikan perintah untuk membawakan tembakan granat.

Seorang anak buah membawakan senjata berukuran cukup besar dan menghampiri komandan tadi.

"Tembak!"

"Nee?"

"Yakkk sekya!! Palli tembak!" Komandan itu terus berteriak memberikan arahan.

Letnan Lee memperhatikan bola raksasa itu, dan secara samar melihat sebuah keanehan di dalamnya. Hingga akhirnya dengan jelas, dia bisa melihat sesuatu bergerak dari dalam.

DUAR!!

Telambat!

Tembakan meriam telah dilepaskan tepat mengenai bola. Dentuman keras dan asap tebal seketika menyelimuti area tersebut. Akan tetapi tembakan tersebut sama sekali tidak berpengaruh terhadap bola.

My LieutenantWo Geschichten leben. Entdecke jetzt