● Kebenaran ●

1K 136 49
                                    

"Ma-maafkan aku Ssaem... Karena perjodohan ku dan Chun Ho oppa, membuat mu menderita."

____________________

Degh!

Bagaikan disambar petir, Ibu Park sangat terkejut mendengar penuturan So Yeon. Dia tak pernah menyangka, kalau perempuan pilihan kakek Letnan Lee adalah Cha So Yeon, muridnya sendiri.

"Aku mengerti jika ssaem akan membenci ku, karena perjodohan ini menghancurkan harapan kalian berdua. Namun, aku mohon jangan pernah membenci Chun Ho oppa, karena aku yakin dia melakukan perjodohan ini bukan karena cinta."

Guru Park terdiam menatap sendu muridnya.

"Maafkan aku ssaem, karena lancang telah menguping percakapan ssaem dan Chun Ho oppa. Tapi karena ucapan ssaem, akhirnya aku tau siapa pamilik hati Chun Ho oppa. Jika memang suatu hari nanti dia ingin membatalkan perjodohan ini dan kembali kepada ssaem, maka aku... " So Yeon terdiam sejenak.

"... Aku akan membatalkan pernikahan ini. Aku tidak mau Chun Ho oppa tersiksa karena harus menikahi ku." So Yeon kembali tertunduk, membiarkan cairan bening di matanya terjatuh begitu saja.

Jika boleh jujur, tentu rasanya sakit ketika Bu Park harus mengingat masa lalu. Tapi, mendengar perkataan So Yeon, membuatnya paham bahwa bukan hanya dia atau Letnan Lee yang terluka. Dia menyesal telah berkata demikian pada Chun Ho, dan harus menyakiti perasaan putrinya.

"Aniyo, So Yeon-ah" Guru Park menggelengkan kepala. Dia menangkup salah satu pipi gadis di depannya, dan menghapus air mata So Yeon.

"Nee.. Memang benar, aku dan Chun Ho pernah memiliki cerita bersama dalam waktu yang tak sebentar. Aku bahkan pernah membenci gadis yang akan di jodohkan dengannya. Menganggap gadis itu tidak berpendirian, dalam menentukan masa depan."

So Yeon terdiam, tak dapat membalas perkataan gurunya itu. Bagi dia, ucapan itu memang benar.

"Tapi itu dulu, So Yeon-ah. Saat dimana aku belum bisa menerima semua kenyataan. Ketika aku harus mengalah menikah dengan pria yang tidak aku cintai, dan penantian ku untuk Chun Ho sia-sia."

So Yeon merasa sedikit bingung, karena sebelumnya saat di koridor Ibu Park terdengar masih membenci Letnan Lee.

"Semua yang kau dengar tadi, hanyalah sebuah kebodohan ku karena masih terus menyalahkan Chun Ho atas semua yang terjadi. Selama ini, aku selalu diam memendam semuanya. Tapi ucapan ku pada Chun Ho tadi, hanyalah emosi sesaat yang tidak ada artinya. Biar bagaimana pun, aku sudah menjadi istri orang. Jadi tidak mungkin aku kembali pada Chun Ho." Jelas guru Park, dan diakhiri dengan senyuman kecil.

"Tapi bukankah kalian masih saling mencintai?"

Guru Park tertawa pelan mendengar pertanyaan So Yeon. Membuat gadis itu heran.

"Semua perasaan cinta itu hanya masa lalu So Yeon-ah. Jika kau menarik kesimpulan dari pembicaraan saat di koridor, maka itu hanya sebagian. Karena tujuan Chun Ho menemui ku justru untuk memberi tahu kabar pernikahannya."

So Yeon membulatkan matanya, tak percaya. "Be-benarkah?"

Ibu Park mengagguk. "Dia bahkan akan memberi tau siapa gadis itu. Namun saat dia bilang calon istrinya adalah orang yang sangat aku kenal, membuat ku tak siap mendengarnya. Kau harus tau satu hal, Chun Ho sendiri yang bilang dia ingin memulai lembaram baru dan menerima perjodohan itu."

Bolehkan So Yeon merasa bahagia dengan apa yang dikatakan Ibu Park kali ini? Seketika semua kekecewaannya tadi saat di koridor, hilang begitu saja.

"So Yeon-ah..."

"Nee..."

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

So Yeon mengangguk.

My LieutenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang