24. Serba Serbi Ngidam

4.4K 385 15
                                    

INI BENERAN??!! KEK AKU NYA TUH KAGET WAKTU KEMARIN BANGUN TIDUR LIAT ADA BANYAK NOTIF DARI CERITA INI.... KOK BANYAK YANG NGELIKE??

TERNYATA UDAH TRENDING #2 mariagelife sama #3 generalfiction.

Makasih semua yang udah mengedukung cerita iniii...

Peluk online dari akohhh....

.
.
.
.
.
.

Davina menarik selimutnya agar kembali membungkus tubuhnya. Rasya yang melihat istrinya perlahan tenggelam dalam balutan selimut hanya menghela napas. Rasya mengingat bahwa wajahnya masih basah selepas mencuci muka tadi lantas membubuhkan ciuman bertubi-tubi di wajah istrinya hingga tidur wanita itu terusik.

"Mas," rengek Davina yang akhirnya terbangun.

"Aku ngantuk!" keluh Davina.

"Bangun, salat! Bentar lagi fajar, Sayang!" Rasya perlahan menyingkir dari tubuh Davina. Rasya menatap ngeri tangannya yang sejak tadi telah bergesekan dengan perut buncit Davina. Rasya membiarkan istrinya mengumpulkan nyawa sejenak sementara dirinya pergi berwudhu. Karena ia tadi bangun tidur hanya buang air dan cuci muka saja.

Davina yang sudah kadung terbangun lantas berjalan dengan lunglai ke kamar mandi dan kembali ke kamar dengan posisi Rasya telah menggelar dua sajadah untuk mereka berdua.

"Pengen jagung rebus deh, Mas."

Baru saja mereka berdua selesai salam, Davina langsung mengadu akan keinginannya. Wanita itu sedikit mengerucutkan bibirnya saat suaminya tidak menggubris perkataannya dan memilih untuk lanjut berdoa selesai salat.

"Aamiin."

"Apa tadi?" tanya Rasya. Pria itu kini telah berdiri, melepas peci, sarung, serta melipat dua sajadah mereka.

Davina duduk di pinggir kasur dengan masih menggunakan mukena hijaunya. Wajahnya yang tampak masih sedikit mengantuk membuat Rasya otomatis menyapukan tangannya ke pipi istrinya.

"Kamu tadi mau apa? Aku nggak ngeh,"

"Mau jagung rebus,"

"Sepagi ini? Nanti sore ya, aku beliin sekalian pulang kerja."

"Tapi, maunya sarapan jagung rebus." Davina merengek sembari melipat mukena yang sedikit berantakan daripada biasanya.

"Pagi ini, kita beli bubur. Nanti sore baru jagung rebus."

"Ini namanya ngidam, Ayah," Davina menyerah akan ketidapekaan suaminya. Memang tidak bisa disalahkan, sih. Tapi, ya, namanya ibu hamil.

"Ngidam?" beo Rasya.

"Yes, ini permintaan si Adek."

"Dia...., bisa gitu?" ucap Rasya dengan ragu.

Seingat Rasya umur dia baru 5 bulan dalam kandungan. Davina berkomunikasi lewat mimpi?

Davina mengulum bibirnya ke dalam sebelum akhirnya mendesah kecil, "lupain, Mas. Itu bukan apa-apa."

Davina mengecup bibir Rasya sejenak sebelum akhirnya keluar kamar untuk memulai aktivitas di hari Kamis yang terpantau tidak manis karena Davina sudah menduga kalau hari ini ia akan terus dibayangi oleh kepulan serta aroma khas dari jagung yang biasa di jual di sore hari.

"Pagi, Yo. Baru bangun?" Davina mendapati Tio yang sedang minum air putih dengan kondisi rambut masih berantakan.

"Mau sarapan bareng nggak? " tanya Davina. Ia memang membebaskan Tio untuk makan di luar meskipun memang ia selalu mengajak Tio untuk makan bersama.

WANGSA [selesai | terbit]Where stories live. Discover now