9. Terlupakan

3.1K 224 0
                                    

Video "a day in my life || spesial Mas Rasya mau di rekam!!" itu telah di upload di channel youtube Davina sejak jam 4 sore tadi dan kini Davina sedang mengerucutkan bibirnya sebal. Ia jadi kalah saing sama suaminya sendiri.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Rasya setelah ia keluar dari kamar mandi.

"Nyebelin. Masa baru 5 jam yang lalu, kamu udah punya fans club sendiri di Instagram?! Pengikutnya banyak lagi!" Layar HP Davina ia tunjukkan ke Rasya.

"Kok bisa?" Rasya pun duduk, tak lupa ia mencium kening istrinya itu.

"Video kita kemarin kan udah tayang, Nanaku pada kabur, sekarang jadi Rahasya."

Rasya terkekeh geli, "makanya, kan udah aku bilangin dari awal. Aku enggak mau di rekam, gini kan jadinya."

"Nyebelin!" seru Davina.

Rasya pun mengambil ponselnya dan membuka aplikasi instagram dimana pengikutnya sudah naik menjadi 4 juta followers dalam beberapa jam saja.

Rasya memotret wajah istrinya yang sedang kesal. Tampak dari foto itu, tangan kiri Rasya berada di bahwa dagu Davina, jemari panjangnya ia gunakan untuk menekan pipi perempuan itu.

'Ada yang lagi ngambek, gara-gara fansnya pindah ke suami sendiri' tulisnya.

'Nana jangan pada kabur! Tetap jadi Nana atau saya nggak muncul lagi di videonya' Rasya menandai akun instagram pribadi istrinya itu.

di pojok foto itu pun Rasya bubuhi kalimat 'Tidak ada Rahasya, hanya Nana. Kalau enggak Davina tutup channel hihihi.'

Foto beserta sejumlah kalimat itu lantas Rasya posting di instagram story akun pribadinya. Hanya dalam waktu beberapa menit saja, foto itu sudah mendapatkan banyak balasan.

"GEMASS..."

"Langgeng ya kalian..."

"Kak Davina lucu"

"Pasti sekarang Kak Rasya lagi ketawa sambil geleng-geleng."

"Gakuadd.."

"Nangis di pojokann sambil liat instastory UWU orang"

"RASVINA aja ga sii? Rasya Davina"

"info cari kembaran Kak Rasya dimana ya?"

"Ku tunggu ceraimu"

"Ih, kok nyebelin banget ini orang?!" pekik Davina kala membaca salah satu komentar di instagram Rasya.

Rasya yang juga membacanya hanya menggeleng pelan, ada ada saja para netizen ini.

Rasya mengambil ponsel miliknya dari tangan Davina, mematikan benda pipih itu dan meletakkannya di nakas samping tempat tidur.

"Udah, nggak bakal ada habisnya kalau kamu mikirin komentar mereka."

"Tapi, mereka nyebelin banget, Mas. Masa mereka mau sama kamu. Kamu kan suami aku," rengek perempuan itu sembari memeluk tubuh Rasya dengan posesif.

"Itu tau," Rasya mengetuk ujung hidung Davina dengan telunjuknya.

"Aku cuma milik kamu, aku suami kamu, aku nggak bakal punya istri lain selain kamu, dan kita selamanya nggak bakal cerai. Jadi, kamu nggak usah mikirin komentar mereka, paham?"

Davina mengangguk meski wajahnya masih cemberut.

"Senyum dong, katanya paham?" tutur Rasya.

Bukannya tersenyum Davina justru memanyunkan bibirnya.

WANGSA [selesai | terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang