7. Lombok dan Kamu #1

4.3K 224 1
                                    

Nama Hotel dan Restoran adalah nama karangan aku sendiri dengan referensi dari beberapa hotel dan restoran❣️

.
.
.

"Kita ada di LOMBOK!" Teriak Davina sembari berlari mendekati ombak yang menepi.

Davina berputar-putar di air dengan senyum merekah sebelum mengulurkan tangannya, meminta Rasya yang tengah memegang kamera itu untuk mendekat.

"Jadi kita lagi liburan di Lombok, dan kali ini kita ada di Pantai Senggigi."

Davina menggenggam tangan Rasya dan satu tangannya lagi mengambil alih kamera dari tangan suaminya.

"Hai suami, siap untuk honeymoon yang kesekian kalinya lagi bareng aku."

Laki-laki yang memakai kaos biru langit dan celana pendek coklat itu mengangguk dan tersenyum lebar. Rasya merangkul mesra Davina dan mencium puncak kepala Davina.

Sungguh ia bangga dengan istrinya itu. Davina menjadikan dirinya laki-laki paling beruntung yang bisa memiliki istrinya yang menemaninya di suka dan duka serta menerima luka Rasya tanpa mengeluh barang seucap pun mengenai traumanya.

"Yes, suami aku udah nggak kaku lagi di depan Nana!" seru Davina.

Rasya hanya tersenyum dan mencoba untuk memutar tubuh mereka berdua menghadap ke laut agar tahu jika nanti ada ombak yang besar. Walau Rasya tau, pantai ini terkenal dengan ombak yang bersahabat. Tapi, kan yang namanya siaga nggak ada salahnya juga.

Rasya berganti untuk memeluk Davina dari belakang. Karena mereka berlibur di hari kerja, tak banyak wisatawan lain di pantai itu.

Perempuan yang memakai floral dress itu tersenyum lebar dan terus mengoceh di depan kamera.

"Jadi, guys, kita liburan karena emang mau refreshing ya, Mas. Healing ya bahasanya sekarang." Rasya mengangguk menyetujui.

"Untungnya kita pergi pas weekdays ya, Mas. Jadi, pantainya nggak begitu ramai."

Selanjutnya mereka pun mematikan rekaman itu dan memulai untuk mengambil Stockshoot untuk keperluan editing nanti.

Setelahnya mereka berdua berjalan bergandengan tangan di sepanjang bibir pantai, tangan keduanya pun saling bertaut.

"Mas, kenapa di rumah makan seafood sering banget ada tumis kangkung? Padahalkan kangkung bukan sumber daya dari laut."

Rasya sudah tidak terkejut lagi dengan topik yang terdengar tiba-tiba itu. Apa aja yang terlintas di pikiran Davina maka itu akan menjadi topik pembicaraan mereka.

"Nggak tau. Mungkin karena cocok buat masak udang."

"Iya juga ya, siapa yang kepikiran itu? Random banget ya orangnya, bisa gabungin kangkung sama udang. Jadinya enak lagi."

Rasya terkekeh mendengarnya. Davina tidak menyadari bahwa dirinya sendiri sama randomnya dengan orang yang mengolaborasikan udang dan kangkung dalam satu wajan.

"Terus nih ya, kenapa di pantai identik dengan kelapa muda. Oke, kalo di pantai banyak pohon kelapanya. Tapi, pantai kenapa enggak identik dengan dengan santan? Kan sama-sama dari kelapa." Inilah salah satu alasan mengapa Rasya selalu mendengarkan hal hal kecil dari istrinya. Ada saja yang membuat Rasya menjadi berpikir 'iya juga ya?'.

WANGSA [selesai | terbit]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon