nasehat dari ayah

1.7K 76 1
                                    

"semuanya sudah siap"

"Insyaallah, za"

"Kita mulai aja kali ya, acaranya" Azha melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Nesha dan yang lainnnya mengangguk mengiyakan

"Nesha sudah siap sama pembukaan ayat suci Al-Quran nya"

"Insyaallah, aku sudah siap"

"Aisha" Aisha mengangkat jempolnya

"Ya udah kita ke posisi masing-masing, sekarang" ke-empat nya berpencar, Aisha dan Nesha ke atas panggung bagian ujung, sedangkan Azha dan Fakhri duduk di kursi juri bersama beberapa pemuka agama yang lain termasuk ustadz Adi, ayah Nesha.

"Acara selanjutnya pembacaan ayat suci Al-Quran, yang akan di bacakan oleh vanesha Sintia, silahkan kepada yang bersangkutan" keadaan gedung acara seketika hening, suara merdu Nesha menggema di seluruh penjuru ruangan, ustadz Adi sampai meneteskan air matanya, bangga pada putri bungsunya, setiap kali sang anak mengaji, ustadz Adi selalu tersentuh dengan bacaannya. Orang tua mana yang tidak bangga dengan anak mereka yang mampu melantunkan ayat-ayat Allah dengan baik dan benar, sehingga pesan yang tersirat dari bacaannya tersampaikan dengan mudah untuk para pendengarnya.

"Acara selanjutnya sambutan-sambutan, untuk ustadz Adi selaku pengurus masjid darul hikmah di persilahkan" semua mendengarkan dengan seksama sambutan yang di sampaikan ustadz Adi, ucapan terimakasih kepada para pemuda yang rela dan ikhlas, meluangkan waktu berharga mereka untuk membuat acara untuk mengapresiasi anak-anak komplek penghafal Al-Qur'an, tak lupa terimakasih juga ustadz Adi sampai kan kepada mereka berempat, sebagai pengajar yang suka rela membagi ilmu yang mereka miliki untuk mendidik anak-anak dalam menghafal Alquran, memberikan contoh teladan kepada generasi selanjutnya dengan menggunakan Al-Qur'an sebagai petunjuknya.

"Terimakasih ustadz Adi atas sambutnya, selanjutnya sambutan dari panitia acara yang akan di wakil kan oleh sahabat kami, Fayyadh azha Madani, di persilahkan" Azha berdiri dan naik ke panggung

"Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, ahamdulillirabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du. Yang terhormat bapak dan ibu selaku tokoh masyarakat dan juga aparatur desa serta Jemaah yang hadir dalam acara ini, dan untuk semua peserta yang Kaka azha sayangi dan banggakan "

"Tidak banyak yang bisa saya sampaikan selaku wakil dari panitia acara, saya hanya ingin menyampaikan beribu-ribu terimakasih kepada kalian semua, bapak ibu, ustadz ustadzah yang terhormat, tanpa dukungan kalian juga acara kita ini tak bisa berjalan dengan lancar, baik itu dukungan berupa materi, support, tenaga, terimakasih banyak saya sampaikan, saya berharap dengan adanya lomba kecil ini, saya dan panitia lain berharap agar hal ini menjadi tombak awal semangat untuk anak-anak penghafal Al-Qur'an yang ada di komplek kita , agar kelak mereka bisa mengikuti program yang lebih besar lagi untuk menyiarkan Al-Qur'an lebih luas lagi.

di tengah banyaknya peserta dan masyarakat yang hadir, Azha mengenali satu sosok wanita ber Hoodie hitam di kursi bagian belakang, azha menyunggingkan senyum menatap Alesha yang mulai salah tingkah karena kedapatan hadir di acara tersebut.

"Mungkin itu saja yang saya ingin sampaikan, dan dalam kesempatan ini, saya juga ingin memperkenalkan pada kalian, seseorang yang begitu spesial untuk saya" azha tidak mengalihkan pandangannya dari Alesha, Alesha di bawah sana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal untuk menghilangkan kecanggungan.

"Sama seperti dulu, saat saya pertama kali datang ke komplek ini, saya adalah orang asing di antara kalian, tapi kalian memberikan begitu banyak cinta untuk saya..." Azha tersenyum begitu manis

"Saya berharap kalian juga bisa memberikan cinta untuknya, untuk istri saya, Alesha adzkiya abir" mereka jelas kaget, mana ada yang tau jika Azha pria muda taat beribadah itu sudah menikah, kapan?

"ELZHA" حيث تعيش القصص. اكتشف الآن