Halal

2.7K 95 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"kita awali dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama, selamat membaca tulisan abstrak saya, dan yaa saya minta maaf jika terdapat banyak kekurangan di setiap tulisan saya, saya juga minta maaf jika terdapat banyak kata kasar di dalamnya.

"Pada akhirnya aku menyerah akan keadaan, ku korbankan semuanya demi orang orang yang aku sayang" Terkadang ada saatnya kita harus mengalah akan ego"

(WP ELZHA)


Alesha yang menggantikan ibunya menjaga sang ayah duduk di samping ranjang ayahnya, rasa bersalah kian besar melihat orangtuanya yang belum juga mau membuka mata, alesha mengusap kepala sang ayah, mencium kening ayahnya, di raihnya tangan besar itu untuk di genggam.

"Pah, maafin El yaa, maaf El sudah buat papah sakit, El sayang banget sama papah, El gak suka lihat papah tidur terus kaya gini"

"Bangun pah, Kesian mamah terus terusan nangis mikirin papah"

El meletakkan kepalanya di dada sang ayah, wanita berusia 22 tahun itu menangis di sana, tanpa ia sadari keluarga azha sudah berdiri di depannya.

"Maafin El, El sayang papah, jangan tidur terus papah, banguuun, El janji akan lakuin apapun yang papah minta, asal papah bangun" Suara tangisan El terdengar pilu di pendengaran, Dewi mendekat mengusap punggung anak itu, el mengira itu ibunya, di peluknya Dewi seperti ia memeluk Farah, tangisannya pecah .

"Mamaaah, ini semua salah El, papah kaya gini karena El , El anak durhaka, el udah buat papah sama mamah menderita, maafin El"

Dewi terenyuh mendengar isak tangis alesha, tangannya terangkat mengusap pucuk Kepala Alesha.

"El, ini Tante Dewi nak, bukan mamah kamu "

Alesha mendongak, memastikan ia tidak salah dengar, ternyata benar, wanita yang ia peluk bukan ibunya tapi Dewi.

"Tante Dewi" Dewi menyunggingkan senyum

"Iya nak, ini Tante " alesha melepas pelukannya, air matanya ia hapus menggunakan punggung tangan, alesha baru menyadari kehadiran Azha juga ayahnya di sana.

"Maaf ya Tante, el kira Tante Mamah"

"Ga papa nak, Tante ngerti ko perasaan kamu" Dewi duduk di samping Alesha, sedangkan azha dan ayahnya duduk di kursi tunggu.

"Mamah kamu mana nak"

"Tadi keluar beli makan Tante, paling sebentar lagi datang" Dewi mengangguk, ia genggam tangan alesha yang terkepal di atas pahanya, saat tangan itu di angkat, alesha berpaling menatap wajah Dewi yang tersenyum simpul menatap nya

"Jangan menangis lagi, doa'kan yang terbaik untuk papah mu"

"Iya tante" Alesha membalas senyuman Dewi, senyum yang tulus, Dewi mengira Alesha gadis yang tidak peduli dengan orang tuanya tapi nyatanya salah, alesha begitu menyayangi mereka, mungkin alesha kasar juga pembangkang, tapi rasa sayang yang Alesha miliki bisa menutupi semua itu.

"Hay, Dewi , kalian di sini" semuanya menoleh pada Farah yang baru saja kembali setelah membeli sarapan untuk putrinya.

"Iya far, kami mau jenguk Anton"

"Kalian dari tadi yaa" parah meletakkan bawaannya di atas meja

"Baru aja far"

"El kamu makan dulu nak, dari tadi malam belum makan kan" alesha Mengangguk, Farah dan alesha berpindah duduk di kursi tunggu, alesha duduk di kursi kecil bersebelahan dengan azha, tapi mereka duduk di kursi yang berbeda, sedangkan Dewi, Farah,Ali dan azha ,duduk di kursi yang sama.

"ELZHA" Where stories live. Discover now