66.Penusukan

1.5K 111 77
                                    

"Lebih baik saya kehilangan dia daripada dia kehilangan kebahagiaannya."
-Michella Queenby Lavanya-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!!

Setelah mendapat telepon dari Aurel. Michel berlari mencari taksi, beruntung tak jauh dari ia berdiri terdapat satu taksi yang baru saja selesai mengisi bahan bakar.

Tanpa banyak babibu, Michel langsung masuk ke dalam taksi tersebut. Sang supir pun segera melajukan kendaraannya menuju tempat yang sudah diarahkan oleh Michel. Sepanjang perjalanan, Michel tak henti-hentinya berdoa semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada sahabatnya itu.

"Pak, bisa tolong lebih cepat sedikit? Sahabat saya sedang dalam bahaya, Pak!!" Ujar Michel panik. Tanpa banyak membantah, sang supir pun menambah laju kecepatan mobil yang dikendarainya.

" Tunggu gue, Rel. Gue akan selamatin lu." Batin Michel.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit. Michel mengernyit heran saat taksi mendadak berhenti. Ini baru setengah perjalanan, masih ada sekitar 500 meter lagi dari lokasi.

"Kenapa berhenti, Pak? Ini masih jauh dari tempat yang saya maksud," Tanya Michel heran.

  "Maaf Non, didepan ada pohon tumbang. Mobil saya ga bisa lewat sana karena batang pohon yang menutupi jalan." Kata sang supir tak enak hati.

Michel baru menyadari jika memang ada pohon tumbang disana. Tak mau ambil resiko dan membuat Aurel menunggu. Michel memilih untuk keluar dari mobil.

"Saya turun disini aja, Pak." Pinta Michel.

"Non yakin? Malam-malam begini, Non mau jalan ditengah hutan sendirian?" Tanya sang supir tak yakin.

Michel mengangguk tanpa ragu. "Saya yakin, Pak. Saya ga peduli tentang bahaya yang harus saya hadapi. Keselamatan sahabat saya jauh lebih penting."

Michel merogoh saku bajunya dan memberikan tiga lembar uang berwarna merah. "Ini Pak, ongkosnya,".

" Makasih Non, hati-hati dijalan. Saya doakan semoga teman Non, ga kenapa-kenapa ya," Ujar supir tersebut.

***

Michel berlari sekuat tenaga menuju tempat favoritnya dengan Aurel saat masih belia. Ia tidak peduli dengan keringat yang mengucur deras dari dahinya. Bahkan baju yang dikenakannya pun sudah dibasahi oleh keringat.

  "Gue ga boleh lemah, gue harus kuat demi Aurel." Ucap Michel menyemangati dirinya sendiri.

Berlari sejauh 500 meter ditengah hutan sendirian bukan perkara mudah. Terlalu banyak resiko yang Michel ambil. Bisa saja ada penjahat atau binatang buas yang siap menerkamnya kapan saja.

Tapi Michel tidak takut akan hal itu. Michel sangat yakin, Allah pasti akan selalu melindunginya. Ia tau jika kita berniat baik, pasti Allah akan mempermudah jalan kita.

Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya Michel sampai ditempat yang menjadi tujuan utamanya. Suasana disana sangat sepi. Kemana Aurel sebenarnya?

  "Rel, lu dimana? Ini gue, Michel!!" Teriak Michel.

Michel melihat ke arah rumah pohon, mungkin saja Aurel berada disana. Ia pun segera naik ke atas untuk mencari keberadaan Aurel. Sayangnya, Aurel tidak berada disana.

  "Aurel, lu dimana sebenernya? Jangan bikin gue cemas," Risau Michel.

Ia pun kembali turun dan mengelilingi tempat disekitar rumah pohon. Betapa terkejutnya Michel saat melihat Aurel yang sudah tergeletak tak berdaya dengan luka tusukan diperutnya.

Strong Girl Michella (END) Where stories live. Discover now