20. Nebula dan Lebam

635 102 12
                                    

Biru itu suka ketenangan, sama macam makna dan fisik namanya yang selalu memberi ketenangan setiap kali di pandang. Warna biru itu, menurut Biru sendiri melambangkan keberanian, ketentraman, dan kedamaian, selain ketenangan.

Biru selalu menginginkan hidup yang seperti itu. Dari Samudra, kembarannya, gadis itu mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan dari dirinya, Samudra menikmati wujud Biru yang katanya selalu teduh mirip Mama.

Kondisi hati Biru yang tenang seketika jungkir balik saat kedatangan Nebula. Seakan seperti lautan tenang yang tiba-tiba dipenuhi ombang-ambing bencana. Setiap kali Biru berada di dekat pemuda berandal itu, jantungnya seketika disko ketakutan. Terlebih hari ini, tepatnya di hari keempat Nebula menjadi teman sebangkunya, Biru baru mendapatkan bisikan gosip jika Nebula berhasil memelintir tangan anak gadis orang hingga membuat Nebula masuk BK. Tak hanya itu, Biru juga mendengar jika Nebula membuat bonyok laki-laki tulen sesudahnya.

Biru tidak tahu pasti mengapa Nebula melakukan itu. Namun ia merasakan ketakutan seringkali menjalari tubuhnya saat berada di dekat Nebula.

Kelas XI IPA 4 sedang masa jam kosong yang jarang ada. Semua murid memanfaatkannya sesuai keinginan masing-masing. Dafa dan teman-teman kurang warasnya tampak menggelar konser dadakan. Beberapa perkumpulan geng perempuan centil membuat lingkaran guna mempermudah kegiatan menggosip. Dan sedangkan beberapa anak teladan, anak ambis, dan anak pemborong piala membaca buku sambil menyumpal telinga mereka dengan earphone.

Kegiatan Biru di jam kosong ini, hanya duduk di bangku sendirian. Memuntuskan untuk membaca novel hasil pinjam dari perpustakaan. Sesekali ia berdecak melihat kelakuan Dafa yang semakin hari semakin tak waras.

Mengingat tentang Nebula. Yang Biru tahu pemuda itu di panggil BK dan belum balik juga. Ia melirik kecil bangku di sebelahnya, tempat Nebula duduk. Biru begidik ngeri tatkala membayangkan jika target Nebula yang selanjutnya adalah dirinya. Gue harus lebih jaga sikap, batinnya. Mungkin hal itu akan mengurangi potensi dirinya menjadi tempat samsak Nebula di kemudian hari.

Beberapa detik kemudian, suasana kelas yang sudah seperti kandang anjing penggonggong berubah senyap layak pemakaman umum, saat derit pintu kelas di buka menampilkan Nebula dengan aura suramnya. Semua orang di sana menatap pemuda dengan intens sambil meneguk ludah masing-masing, termasuk Biru yang mulai gugup dan berusaha berpura-pura tak melihat. Nebula dari ujung sana dengan cepat menangkap gerak-gerik Biru, ia berjalam ke arahnya. Menarik kursi sebelum duduk hingga suara sentakan itu berhasil membuat Biru tersentak kecil.

Biru menunduk takut dan malu saat sadar semua teman kelasnya mengarahkan pandangan pada dirinya dan Nebula.

"Kalau lo semua masih liatin gue, gue tebas kepala kalian satu-satu!" hardik Nebula bersama tatapan mematikannya yang mengedarkan pandangan pada seluruh penghuni.

Dengan secepat kilat pula, mereka memalingkan wajah dan berusaha kembali normal seperti sedia kala. Ucapan pemuda itu macam tak main-main.

Biru menunduk, meremas kedua ujung buku novel yang terbuka. Gadis itu dengan susah payah kembali membuat fokusnya kembali membaca dan menghayal, membuat kata-kata menjadi sekenario di otaknya seperti biasa. Namun tak bisa, Biru tak bisa melakukannya.

Suasana perasaannya tak karuan, Biru butuh pergi dari tekanan ini. Gadis itu butuh ketenangan. Mungkin membaca di pojok tembok dapat sedikit kembali menenangkannya. Ya, ia akan mencobanya.

Baru saja Biru bangkit, tiba-tiba ada yang menariknya hingga terduduk kembali dan menarik kursinya penuh tenaga; punggungnya menempel dengan sebuah sosok. Gadis itu menoleh, seketika pandangannya menubruk pada tatapan ruang hampa milik Nebula.

Jantung Biru otomatis berdetak kencang. Ia terkejut, benar-benar terkejut, terlebih merasakan eksistensi Nebula terlalu dekat. Seumur hidupnya, Biru tak pernah berdekatan dengan laki-laki lain sampai sedekat ini; kecuali dengan kembarannya yang bahkan tak jarang berpelukan.

LautanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang