Siapkan mental dan selamat menangis!
INI CERITA PERTAMA, BELUM BERSERIES-SERIES
Darah terus mengalir dari hidungnya. "Obat lo dimana? Lo mau gue antar ke rumah sakit?"
"Gue capek Ra, gue gak butuh obat. Obat gak bisa nyembuhin sakit gue."
"Lo gak a...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Gue benci diri gue di masa lalu. Dimana gue gak bisa nerima diri gue sendiri, gue men-judge diri gue sendiri, gue nyakitin diri gue sendiri! Dimana gue selalu denger opini orang, gue selalu nurut perkataan orang yang berakhir merusak diri gue."
-Rachel Syafana Denara-
oOo
Hampir satu jam Rachel menangis tersedu-sedu di balik bilik kamar mandi sekolah. Dia menutup mulutnya dengan tangan agar isaknya tak terdengar keluar. Hatinya tak kuat menahannya. Pertahanannya runtuh hari ini.
"Bukan aku yang mau kayak gini." Rachel mengeratkan pelukan pada lututnya.
"Pah, papah gak nepatin janji papah. Sekarang Rachel takut Pah, tapi gak ada papah di sisi Rachel sekarang."
"Suara-suara itu buat Rachel takut dan sakit hati."
"Apa Rachel seburuk itu Pah?" tanya Rachel sendu.
"Rachel takut Pah." Dia memukul dadanya sendiri karena sesak di dadanya yang membuat napasnya tercekat.
Tok-tok-tok-tok!
"Keluar kamu!"
"Keluar!"
Rachel refleks berdiri dan langsung membuka pintu. Dia menundukkan rambutnya, untuk menghalangi mukanya. Di hadapannya ada empat orang kakak kelas yang dari pertama masuk sekolah selalu menyuruh dan mengancamnya.
"Ke-kenapa?"
"Pake ditanya kenapa! Kamu udah beli makanan kita belum?" hardik perempuan yang memakai bando putih.
Rachel mendongak, dia sudah sangat kesal. "Buat apa saya beliin makanan kamu?"
"Oh udah berani yah!" Perempuan yang berkuncir satu berkacak pinggang, sambil melihat penampilannya dari bawah sampai ke atas. "Kamu jangan sok kecantikan deh!"
"Ups!" perempuan yang berada di tengah itu menutup mulutnya sendiri dengan tangannya. "Cantik aja engga! Item, dekil, gendut, jerawatan gitu!"
"Mana ada cowok yang mau sama dia. Dijamin cowok-cowok gak ada yang mau deh sama dia!"
"Betul banget!"
Perempuan yang di tengah itu maju. "Sampai kapan pun ngga akan ada yang mau sama kamu!"
"Udah ah! Pergi yuk males banget deh ngeliat mukanya!"
