26. People Come and Go

235 31 0
                                    

Selamat membaca
Cerita Alter Ego 3

Playing Now | Jamie Miller - Your Perfect

"Lo kasihani diri sendiri aja. Lo harus sayang sama diri lo dan kalau semua orang ninggalin lo, ya emang itu benar apa adanya. Karena lo cuma punya diri lo sendiri di dunia ini. Gak akan ada yang stay forever by your side."

oOo

Semua masakan Nada sudah tandas. Bahkan Ran, Rey, dan Anna juga dibawakan masakannya satu persatu oleh Nada. Ran sangat ingin menghentikan waktu di kala makan tadi. Dia sangat rindu makan bersama keluarga di meja makan dengan masakan seorang ibu.

Baru kali ini Ran sangat nyaman dengan rumah yang baru dia datangi pertama kali. Suasana hangat dan nyaman sangat terasa olehnya. Apalagi tadi ada pertengkaran kecil antara Rachel dan adiknya. Kapan Ran akan merasakan semua hal ini pada keluarganya?

"Rachel, kamu lama banget ke belakangnya! Temen-temen kamu udah pada mau pamit nih," ujar Nada.

"Iya Mah, sebentar!"

Brakk ... Prang!

"Rachel, kamu nendang apa sih?!" omel Nada.

Semua orang langsung ke dapur untuk melihat kondisi di sana. "Mamah!" pekik Rachel.

"Rachel kamu kenapa bisa jatuh gini! Lihat piringnya pada pecah" sahut Nada. "Ayo bangun!"

Dua kali sudah Rachel memecahkan barang hingga tak berbentuk hari ini. "Kaki Rachel sakit Mah, susah bangun."

Saat Nada melihat kaki Rachel, dia sedikit kaget. "Kamu kenapa bisa gini?" Salah satu pergelangan kaki anaknya memar.

"Permisi tante." Tanpa banyak bicara, Ran langsung menggendong Rachel menuju kamar.

Mendadak degup jantung Rachel berdegup sangat cepat. Dia dapat melihat wajah Ran sedekat ini. Tengkuknya sangat kokoh. Bibirnya selalu lembab. Matanya terlihat sayu, namun sangat tajam.

"Ran, lo ganteng sih kalau dilihat dari deket?" celetuk Rachel pelan tanpa disadarinya.

"Ck, emang dari jauh ngga ganteng?"

Rachel tersadar. "Hah apa yang ganteng?"

"Gue lah!"

"Ngga salah?" tanya Rachel dengan nada mengejek.

"Maksud lo?"

Sampai depan pintu kamar Rachel berontak turun. "Ah udah turunin gue!"

"Pelan-pelan anjir, kaki lo. Dasar!"

Rachel berusaha berjalan tertatih sendiri. Dia berhasil meraih kasurnya. Kemudian, dia merebahkan tubuhnya perlahan.

•••••

Rachel ketiduran ketika diurut tadi. Sekarang dia tiba-tiba terbangun begitu saja. Ketika melihat jam dinding yang terpampang di atas jendela kamarnya ternyata sudah pukul tujuh malam. Dia lupa bahwa tadi, sebelum dia tertidur teman-temannya masih menemaninya.

Refleks Rachel langsung terduduk, memejamkan matanya sebentar untuk mengumpulkan sisa-sisa nyawanya. "Kakinya masih sakit?"

"Rey? Lo masih di sini?"

"Jawab pertanyaan gue. Kaki lo masih sakit banget?" Rey duduk di kursi yang biasa dia pakai untuk belajar.

Rachel menggelengkan kepalanya. "Tapi, mungkin belum bisa buat jalan kayak biasanya."

ALTER EGO Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt