Siapkan mental dan selamat menangis!
INI CERITA PERTAMA, BELUM BERSERIES-SERIES
Darah terus mengalir dari hidungnya. "Obat lo dimana? Lo mau gue antar ke rumah sakit?"
"Gue capek Ra, gue gak butuh obat. Obat gak bisa nyembuhin sakit gue."
"Lo gak a...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Stop mentingin dan mikirin perasaan orang lain!" -ReysandIrenza Kenzie-
oOo
Setelah mendapatkan parfume yang diinginkan Anna. Anna mengajak Rachel untuk makan spagetti di salah satu restoran mall ini. Resto spagetti ini terlihat sangat ramai. Aroma semerbak dari bumbu spagetti mengelilingi resto ini. Cara pemesanannya pun harus mengantri dulu.
Rachel dan Anna ikut mengantri. Sejak masuk ke resto ini Anna tak henti-hentinya memainkan ponselnya. Rachel ingin bertanya, namun takut menganggu.
"Lo mau pesen apa Na?"
Anna berhenti bermain handphone. "Lo sendiri?" tanya Anna balik.
"Gue mau spagetti iblis level 4 sama es buah enak deh," jawab Rachel.
Anna melihat menu yang terpampang besar di atas kasir. "Eumm gue apa ya?"
"Gue mau spagetti iblis level 2 aja sama es buah juga." Anna akhirnya memutuskan pesanannya.
"Oke."
"Ra, lo cari tempat dulu aja," ujar Anna.
"Ahh iya," jawab Rachel.
Rachel menunggu sekitar dua puluh menit setelah mendapatkan tempat. Setelahnya dia membawa ke meja yang Anna sudah beri tahu lewat chat.
"Ran?"
Ran berjalan membawa pesanan mereka. Terlihat Ran dan Anna sangat asik berbincang sambil berjalan kemari. Rachel mulai berpikir, apakah jika dia di sini akan menganggu mereka?
"Lumayan lama ya tadi Ran," ujar Anna.
Ran dan Anna duduk bersebelahan. Sementara Rachel duduk di depan Ran. Rachel sangat bingung harus bagaimana, dia menghembuskan napasnya. Rachel memutuskan untuk makan lebih dulu.
"Ini pedes banget lho Na," ujar Ran.
"Kata Rachel level dua ngga pedes," jawab Anna.
"Maaf itu 'kan menurut gue," ujar Rachel.
"Yaudah gak apa." Ran kembali melahap spagetti miliknya.
"Ran, gue gak bisa makan pakai sumpit!" rengek Anna.
