Siapkan mental dan selamat menangis!
INI CERITA PERTAMA, BELUM BERSERIES-SERIES
Darah terus mengalir dari hidungnya. "Obat lo dimana? Lo mau gue antar ke rumah sakit?"
"Gue capek Ra, gue gak butuh obat. Obat gak bisa nyembuhin sakit gue."
"Lo gak a...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Cinta dan kasih sayang orang tua gak akan bisa diganti dengan uang." -Kayrana Hysal Rajendra-
oOo
Hari ini adalah bagiannya kelas XI IPA 1 untuk belajar di laboratorium kimia. Semua anak-anak sudah menyiapkan apa yang diperlukan. Begitu Bu Endah datang semuanya mengikutinya. Hanya tinggal dua orang yang masih mempersiapkan peralatannya di kelas. Ran dan Anna sedang ada panggilan untuk pemotretan sekolah. Jadi mereka izin satu jam mata pelajaran kimia.
Pelajaran segera berlangsung. Semua anak telah dikelompokkan dengan pasangannya masing-masing. Semua anak perempuan kelas terlihat iri karena Rachel dipasangkan dengan Keano.
Hampir dua jam pelajaran sudah berlalu, hanya tinggal satu jam lagi. "Biasanya gue sama Virgo," celetuk Keano.
"Terus?"
"Ya sekarang gue dipasangin sama lo. Mohon bimbingan pembuatan tesisnya suhu." Keano menundukkan tubuhnya di depan Rachel.
Rachel melotot dan langsung menggeplaknya. "Saha suhu saha suhu! Gue aja baru pertama kali masuk lab ini."
"Tapi pasti lo sering bolak-balik di lab sekolah lama lo 'kan??"
Rachel terkekeh. "Iya juga sih!"
"Eh, kado kemarin itu buat Kak Kay?" bisik Rachel.
Tiba-tiba saja Keano batuk-batuk tanpa alasan. "Hah apa sih? Hahaha masa iya gue beli kado buat Kak Kay. Saingan gue banyak kali nantinya."
"Emang apa salahnya ngasih kado ulang tahun buat cewek?" tanya Rachel polos.
Ran melempar kunci kelas padanya. "Kalau gak ada orang di kelas kunci pintunya, nanti ada yang ilang nangis."
"Salah gue kah?" tanya Rachel pada dirinya.
"Gue bukan yang terakhir di kelas woy," ujar Rachel pelan. "Kenapa sih dari kemarin sensi banget sama gue tu orang. Salah apasih gue hah?"
•••••
Kantin langsung penuh ketika bel istirahat berbunyi. Rachel salah satu di antaranya. Dia bersama dengan Keano, karena Anna sedang mengerjakan sesuatu di ruang ekskulnya. Rachel dan Keano mengantri membeli bakso.
"Lo kenapa si ikut? Bisa 'kan duduk manis aja tunggu," ujat Keano.
Rachel menengok ke belakang. "Ah lo gak akan tahu selera gue. Gue mau pesen sendiri. Harusnya lo yang duduk aja."
