44. Kita Juga Sepupu Flo

614 65 88
                                    

Selamat membaca dan semoga suka. Jangan lupa tinggalkan vote dan komen. ❤

🦋

Flo menghentikan pergerakkannya setelah memasukkan buku ke dalam tas. Ada yang aneh dengan suasana di kelas ini. Ketika guru sudah selesai, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang beranjak keluar. Kemudian melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua belas. Di mana jam istirahat kedua dimulai.

"Flo ...." Ketika Lisa memanggil namanya, tangan Flo tiba-tiba saja gemetaran. Kondisi yang seringkali datang ketika rasa panik datang. Pelan-pelan dengan penuh rasa takut Flo memutar tubuhnya ke belakang.

Dan benar saja sebagian orang-orang melihat ke arahnya dengan tatapan sinis, dan sebagian saling berbisik membicarakan tentang dirinya. Bahkan ada yang sampai terang-terangan.

"Kemarin Juna, sekarang Kakak kelas. Ada ya murid baru yang gak tahu malu."

"Kakak kelasnya gak cuma satu pula."

"Murid baru padahal, tapi udah caper ke mana-mana."

"Kalau gue sih udah pasti malu benget, ya."

"Jadi pengen tahu, dibayar berapa dia semalem?"

"Murahan!"

Brak!

Lisa berdiri sambil menggebrak meja. Sehingga orang yang duduk di sebelahnya terperanjat meski dengan tubuh kaku.

"Dasar mulut-mulut setan, kerjaannya gibahin orang mulu!" sentaknya. Membuat para pelaku yang membicarakan Flo saling melotot karena terkejut.

Iya, Lisa tahu siapa yang dimaksud oleh mereka. Karena satu sekolah pun sudah tahu bahkan gosip ini menjadi trending topik nomor satu SMA Bina Bangsa--semenjak kejadian teman barunya terlihat bersama dengan lima cowok populer sekolah--bahkan sampai mengalahkan info dari kasus Aldan. Dan karena hal ini pula, beberapa yang biasanya bersikap baik pada Flo justru berbalik menyerangnya.

"Ayo, Flo." Lisa menarik tangan Flo keluar, bukan keputusan yang bagus membiarkan teman baiknya dibully satu sekolahan. Setidaknya Lisa bisa membantu meski hanya sedikit.

Dan baru saja sampai depan pintu, tiba-tiba sosok Juna masuk ke dalam kelas. Berjalan dengan memasukkan tangan ke dalam saku celana, mata tajamnya menelisik satu per satu orang di kelas X Bahasa 3.

"Siapa yang udah ngomong gak bener sama sahabat gue?" tanya Juna to the point. Dingin dan penuh penekanan.

Sebenarnya Juna pun tahu, setelah kejadian Aldan yang mengikuti Flo ke toilet, dan bagaimana gadis itu tak sadarkan diri di koridor saat Juna dan para kakak Flo ada bersamanya. Ternyata kejadian tersebut sudah tertangkap basah oleh para siswa lain. Maka sudah bukan lagi rahasia, bahwa kini Flo dianggap punya kedekatan khusus dengan mereka. Dan benar saja, belum apa-apa basic dari sebuah perundung mulai bermunculan pada Flo.

Untung saja Juna mendengar saat hendak melewati kelas Flo, sehingga Juna tahu dan akan bertindak atas kejadian ini. Tidak akan diam lagi seperti dulu.

"Sahabat?" Siswi dengan penampilan yang selalu terlihat nyentrik itu berdiri. "Dia sahabat lo, Juna?" tanyanya dengan tatapan tak percaya.

"Iya! Flo sahabat gue kenapa?" Juna tak kalah menatap tajam Poppi. "Jangan beraninya ngomong keroyokan, bikin mental orang down! Padahal lo sendiri gak tahu apa-apa," tandasnya kemudian.

Poppi seketika tertawa seraya menutup bibir dengan tangan. "Cringe banget tahu gak, Jun. Cuma demi cewek ini?" Lalu memandang rendah Flo dari ujung kepala sampai kaki. "Cih!"

My Five Brother'sWhere stories live. Discover now