52.Michel Hilang

Mulai dari awal
                                    

"Gimana kalau kita main-main sebentar, baby girl? " Bisikan ditelinga Michel, membuatnya bergidik ngeri. Sepertinya pria muda didepannya ini benar-benar sudah tidak waras!

"Mau main apa? Engklek? Polisi-polisian? Sepak takraw? Atau kasti aja? Biar sekalian gue getok kepala lu."

"Gimana kalau kita main sesuatu yang bisa bikin lu teriak keenakan dibawah gue?"

"Udahlah bos, langsung gas aja. Cewe kayak dia ga akan kapok kalau belum dikasih pelajaran." Kompor pria paruh baya yang membekap Michel tadi.

Disaat pria muda itu semakin mendekatkan tubuhnya untuk menggerayahi tubuh Michel, saat itu juga Michel melancarkan aksinya. Dengan gerakan cepat, Michel membenturkan kepalanya dengan kepala si pria itu. Tak berhenti sampai situ saja, Michel juga menendang keras area sensitif pria muda itu, hingga membuatnya oleng.

Melihat celah untuk kabur, Michel memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri dari kedua pria bertopeng itu. Michel berlari tanpa arah. Tak peduli jika nantinya ia akan tersesat, yang ada dipikirannya kini hanya satu, ia harus bisa lolos dari kedua penjahat itu.

"Ayah-bunda, Michel takut. Dev, tolongin gue," Batin Michel.

"JANGAN KABUR LU!!!"

Kedua pria bertopeng itu terus berusaha mengejar Michel. Michel terlalu fokus berlari, hingga tak menyadari ada sebuah lubang kecil didepannya. Michel terjatuh saat tak sengaja menginjak lubang itu.

"Mau lari kemana lagi lu? Sekarang lu udah ga bisa kabur lagi."

Michel terus merangkak mundur saat kedua preman itu semakin mendekat padanya. "J-jangan apa-apain gue, gue mohon!"

"Gausah takut gitu, gue cuma mau bersenang-senang sama lu, baby girl."

Pria muda itu berjongkok, menyetarakan tingginya dengan Michel. Ia meraih dagu Michel yang langsung ditepis empunya.

"Sttt, gausah sok jual mahal gitu. Nanti juga lu bakal ketagihan main sama gue."

"Bacot lu, kampret!"

Michel dengan cekatan melempar segenggam tanah tepat di kedua mata pria itu.

"Arghhhh, mata gue!"

"Baru juga kelilipan dikit, masa udah teriak-teriak kek ibu-ibu mau lahiran. Gimana kalau gue colok? Mati mungkin?"

"Sialan! Mata gue perih banget," Rintih sang pria.

"Cuma perih doang kan? Kalau udah buta kabarin, ye? Yaudah kalau gitu gue pamit dulu, mau nyari harimau, siapa tau dia berkenan buat mangsa lu."

Michel bangkit dan melambaikan tangannya seraya mengedipkan sebelah matanya, genit. "Bye-bye monyet ileran. Gue doain, semoga lu ketemu buaya ya? Siapa tau lu mau silaturahmi sama keluarga."

"Lu ngapain diem disitu? Kejar!!!"

"Ehh, i-iya bos!" Pria paruh baya itu berlari kelimpungan mengejar Michel.

Rasanya sangat tidak mungkin jika ia terus berlari, tenaganya sudah terkuras habis akibat pertengkaran tadi. Michel harus segera mencari tempat untuk bersembunyi sebelum dua penjahat itu menemukannya.

Strong Girl Michella (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang