25. Arga dan Dean Pacaran?

1.8K 70 7
                                    

"ZEFANY!!!"

Bukan hanya pemilik nama yang terkejut, tapi Dean pun ikut merasakannya. Keduanya saling memandang. Kue yang akan masuk ke dalam mulut Zefany tertahan di udara. Kegiatan menonton tv mereka jadi sedikit terganggu akibat teriakan dari kamar Zefany.

"ZEFANY!!" Kali ini diiringi dengan derap langkah yang hampir seperti berlari, hal itu menjadi atensi bagi Dean dan juga Zefany.

Terlihat Arga dengan wajah merajuknya sedang menuruni tangga, menghampiri Zefany yang tengah duduk di ruang keluarga bersama Dean. Sangat lucu melihatnya yang dipadukan dengan wajah khas bangun tidur. Tanpa sadar Zefany tersenyum gemas, seperti anak kecil yang merajuk ditinggalkan saat tidur.

Tapi sepertinya memang anak kecil.

Karena rasa lelahnya akibat insiden kejar-kejaran tadi, Arga tanpa sadar tertidur di kamar Zefany ketika sedang menunggu gadis itu bersiap-siap. Cukup lama Arga tertidur hingga tidak menyadari langit telah berubah menjadi gelap. Lelaki tinggi itu berdiri tepat di hadapan Zefany memandang kesal Zefany tanpa menghiraukan Dean yang juga berada di sana.

Tanpa berkata apapun Arga duduk mengambil posisi di antara Dean dan Zefany sambil menyilangkan kedua tanganya di depan dada. Hal itu mendapatkan tatapan heran dari Zefany berbeda dengan Dean yang membertikan tatapan tajam karena dengan tidak sopannya menyusup duduk diantara dia dan Zefany.

"Kenapa?" tanya Zefany bingung.

Arga hanya mengalihkan pandangannya dengan tangan yang bersedikap di atas dadanya serta bibir manyunnya sebagai bukti bahwa dia dalam mode ngambek. Bukan Zefany saja yang merasa jijik melihatnya Dean pun ikut merasakannya bahkan dia sudah ingin memberikan pukulan melihat bibir Arga seperti itu.

"Alay." Giliran Dean yang membuka suara membuat Arga tidak terima dengan ledekannya.

"Diem deh ini urusan rumah tangga yang jombo gak akan ngerti." 

"Cih, rumah tangga? Kayak yang dapat persetujuan gue aja."

Arga langsung menatap sinis Dean. Pokonya Arga harus berjodoh dengan Zefany titik. Dia akan memaksa Tuhan untuk menjodohkannya dengan Zefany.

Orang yang baru bangung tidur memang memiliki emosi yang kurang stabil ya, selain emosi otak Arga juga ikut tidak stabil.

Arga menarik Zefany agar ikut dengannya disusul dengan Dean yang mengekori mereka berdua.

"Mau kemana?" tanya Dean spontan.

"Bukan urusan lo." balas Arga.

Dean menhan tanga Zefany "Lo pulang, Zefany masuk watunya tidur." Tentu Dean tidak terima, ini sudah jam sepuluh malam.

Arga berbalik menatap tangan Dean yang menyentuh lengan Zefany. "Lepas tangan lo!"

"Tangan lo yang lepas!"

"Bagi dua aja tangan gue, nih!! gak usak punya tangan sekalian, nih, ada dua kebagian dah lo pada satu-satu, santai aja." lama-lama bisa gagal cita-cita Zefany jadi awet muda.

Bak angin  lewat, Arga maupun Dean tidak ada yang peduli dengan ucapannya, mereka masih saling memberi tatapan yang Zefany sendiri sudah muak melihatnya.

"Mau liat-liatan terus, nih? nanti jatuh cinta aku gak mau jadi orang ketiga ya, duluan ya, nikmati waktu berduaanya brow!!! permisi duluan ya, ngantuk soalnya." Dengan mudahnya Zefany lari menuju kamarnya.

Apa katanya? Jatuh cinta? Berduaan? Arga dan Dean saling memberikan pandangan jijik.

"ZEFANY!!" teriak keduanya saat tersadar Zefany sudah tidak ada disana.

***

Seperti biasanya Zefany melewatkan sarapannya karena jika perutnya diisi saat pagi hari maka tidak sampai tiga puluh menit perutnya sudah bereaksi memberontak ingin mengeluarkan sesuatu, padahal dia selalu rutin melakukan ritual hariannya. Seperti biasanya juga Zefany akan dijemput oleh pacarnya, ah ralat mungkin sejak semalam Arga sudah menjadi pacar Abangnya hahaha.

Pas sekali dengan Zefany yang baru keluar rumah Arga baru sampai untuk menjemputnya, pun Dean yang berada dibelakangnya untuk pergi ke kantor.

"Ow- mau jemput pacar ya mas?" tanya Zefany penuh dengan senyuman.

Arga mendengar itu tentu saja salah tingkah sampai-sampai dia menggaruk kepalanya yang masih dikenakan helm. Malu-maluin.

"Ah gak usah malu gitu mas bentar saya panggil dulu pacarnya ya- eh ini udah ada ternyata." ucapnya sampil mendorong Dean ke arah Arga.

"Nah, pacarnya udah ada saya berangkat duluan ya mas, dadah calon ipar." Zefany tertawa puas melihat raut bingun keduanya sambil berlari kecil menuju gerbang. Sampai akhirnya dia tertawa begitu lepas ketika dua manusia itu meneriakan namanya.

"ZEFANY!!"


ARZEFANWhere stories live. Discover now