07. Sayang Zefany

6.1K 326 15
                                    

happy reading gais!! jangan lupa vote komen yezzz!!


Saat ini Zefany dan Arga tengah memakan mie sambil menonton tv. Persediaan mie instan milik Arga cukup banyak hingga membuat Zefany itu adalah makanan sehari-harinya.

"Kak Arga tadi Zefa liat banyak banget stok mie, Kak Arga jangn keseringan makan mie itu gak sehat." Yang hanya dibalas dehaman oleh Arga.

"Jangan cuma ham hem ham hem aja."

"Iya." Kemudian melanjutkan makannya.

"Mie terlalu sering itu bahaya, nanti lambung Kakak ketar ketir."

"Iya gue juga tahu. Cepet abisin bawel banget."

"Cuma ngingetin aja, nanti nangis lagi kalo sakit." Ejekan Zefany membuat Arga jadi tidak nafsu makan. Arga menyimpan mangkuk di atas meja dengan kasar sehingga menghasilkan bunyi dentingan yang keras.

"Lo bisa diem gak sih, mau gue jahit hah mulut lo?!"

"Udah ga nafsu gue, beresin kalo udah selesai!" Arga pergi menuju kamar miliknya, meninggalkan Zefany sendirian.

"Ck, baperan, padahal kan cuma becanda."

Melihat mie milik Arga yang masih ada membuat mata Zefany berbinar. "Mie nya buat Zefany ya, Kak!" Teriaknya.

***

Setelah selesai mencuci mangkuk, Zefany pergi menghampiri Arga. Zefa mengetuk pintu kamar Arga, tetapi tidak mendapat jawaban. Zefa juga memanggil-manggil tetap tidak mendapatkan jawaban.

Zefany membuka pelan pintu kamar Arga yang tidak tercunci kemudian menghampiri Arga yang sedang tertidur dengan selimut yang menutupinya hingga kepala.

"Kak Arga, aterin Zefa pulang."

Masih tidak mendapat jawaban. Zefany memegang pundak Arga tetapi di tepis olehnya.

"Kak Ar-"

"Sana pergi." ucapnya dingin.

Tak lama suara isak tangis terdengar kembali membuat Zefany segera menyibakan selimut tapi dengan cepat Arga menutupi tubuhnya kembali.

"Kak Arga kok nangis lagi sih, aduh." Menudukan dirinya di lantai samping Arga, ah tidak maksudnya di belakang Arga karena posisinya yang membelakangi.

Sebelumnya Zefany tidak tahu tentang sifat Arga yang ini, dia sedikit tercengang. Speechless.

"Lo- hiks, lo gak ngertiin  gue- hiks, gue laper tapi lo malah ngejek gue terus! Gue tuh laper mau makan!" Zefany diam tidak tau harus berbuat apa.

"Lo juga ngga ngebujuk gue- hiks, malah makan mie gue!" Arga membuka selimut yang menutupi kepalanya. 

Arga membalikan badannya menghadap Zefa yang masihdengan mulut terbuka tidak percaya. "Sana pergi."

Wajah nya yang basah karena air mata, pipi serta hidungnya memerah juga keringat yang memenuhi kening lelaki itu, mungkin karena pengap di dalam selimut.

"Kak Arga aduh, udah dong jangan nangis lagi, yaudah Zefa buatin mie lagi, mau?" Zefany merasa seperti sedang membujuk anak kecil.

"Gak." Jawabnya dengan jutek.

"Udah dong jangan nangis." Kali ini Zefany menyeka air mata Arga.

"Lo emang pacar yang gak penegrtian! Gue laper mau makan huaaaaa." Tangisan Arga semakin kencang membuat Zefany kelipungan tidak tau harus apa.

"Stt, iya, iya makan." Tangan Zefany mengelus kepala Arga untuk menenangkan.

Arga menepis lengan Zefany kemudian menutup kembali wajahnya dengan selimut.

ARZEFANWhere stories live. Discover now