03. Kembali?

8.1K 537 12
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN FOLOW!🤍
selamat membaca

Sudah tiga hari sejak kejadian di kantin Zefany tidak pergi ke sekolah. Selama masa sakitnya Zefany benar benar tidak bisa bangkit dari kasurnya, tubuhnya benar-benar sakit. Meski pusing di kepalanya sudah menghilang, tetapi pada bagian punggungnya masih terasa ngilu saat bergerak.

Lemas. Itu yang dirasakan Zefany saat ini.

Saat ini Zefany sedang berjalan sendirian dari gerbang menuju kelasnya. Sekuat tenaga dia mencoba untuk melawan rasa sakit yang masih terasa.

"Zefa, lo gapapa?" gadis itu kaget tiba-tiba ada yang memegang pundaknya. Alfa, sang ketua kelas.

"Astagfirulloh setan, ngapain si ngagetin aja." kesal Zefany.

"Dih, istigfar tapi ngumpat. Gajadi tuh malaikat catet kebaikan lo."

"Bodo."

"Lagian gue nanya baik-baik kali, Zef."

"Ya lo liat aja, jelas-jelas jalan gue lemes."

Alfa terkekeh. Zefany sangat lucu kalau sedang marah seperti ini. "Mau gue gendong?"

"Bah surip lo?"

"Mau gak nih?" Alfa sudah merubah posisinya menjadi jongkok di depan Zefany

"Gila aja ya engga lah! Pake nanya lagi." Zefany meninggalkan Alfa begitu saja.

"Buset, judes amat calon gue."

"Tunggu abank dongzz cantiqq." Teriakan Alfa

"Dih zameth!"

***

"Zefa, lo udah sembuh?" Suara lantang Sasa adalah yang pertama mengisi telinga Zefany saat memasuki kelas, padahal saat ini dia ada dihadapannya.

Sasa adalah temannya sejak SMP, beruntung saat dia kembali dan bersekolah di sini sekelas dengannya lagi.

Zefany duduk di kursi kemudian menelungkupkan kepalanya. Ya Tuhan sumpah ya lemes gak selera apa-apa.

"Berengsek tuh si Arga emang bener." Umpat Sasa. Padahal dia tidak akan berani jika di depan Arga langsung.

"Siapa yang lo maksud berengsek?"

Suara bariton itu sontak membuat tubuh Zefany dan Sasa mematung. Mereka melirik asal suara tersebut. Sasa menundukan pandangan dari Arga yang berada dibelakang mereka, sedangkan Zefany memandangnya dengan tatapan muak.

Sungguh dia lelah jika harus berurusan lagi dengan Arga. Tidak mungkin Arga kesini untuk tida mengganggunya. Tapi ini masih pagi! bahkan Zefany belum lama duduk di kursinya.

Arga mengabaikan umpatan Sasa. Itu tidak penting, saat ini pandangannya tertuju pada Zefa.

"Ikut gue." Titahnya tak terbantahkan.

"Kalo mau minta maaf di sini aja, badan aku lemes." Balas Zefany dengan lesu.

Rasa bersalah kembali menyelimuti hati Arga. Tapi dengan bodohnya Arga malah menarik tangan Zefany dengan kasar untuk. Zefany yang tidak bisa apa-apa hanya bisa pasrah dengan rasa sakit di tubuhnya.

"Kak, pelan-pelan Zefa lemes, badan Zefa sakit."

Arga menghentikan langkahnya. Tanpa diduga Arga menggendong Zefa bak karung beras.

"Eh, apa-apaan sih, turunin Arga! gue masih bisa jalan." Lengan Zefany memukul-mukul punggung Arga, kakinya menendang-nendang angin. Dia seperti melayang, kepalanya yang berada di bawah membuatnya jadi pusing. Hal itu tak luput menjadi tontonan siswa-siswi.

ARZEFANWhere stories live. Discover now