01. Sabar

15.6K 611 27
                                    

HALOOO JANGAN LUPA VOTE & FOLLOW YAA!!🤍
selamat membaca

Suara bising kantin tiba-tiba tidak terdengar lagi di telinga Zefany, merasa aneh gadis itu melihat sekitar apa yang menyebabkan suara bising itu berhenti. Matanya menangkap penyebab heningnya kantin. Arga, kedatangan lelaki itu membuat kantin tiba-tiba hening, dia yang terlihat sok bagi Zefany tetapi tidak bagi kebanyak orang yang memekik tertahan karena ketampanannya. Jangan lupakan postur tubuh yang memandai untuk dijadikan suami idaman.

cih! sok banget. Batin Zefany

Mata tajam Arga menelisik mencari mangsanya yang sudah dia rindukan sejak kemarin. Dapat, mata mereka bertemu. Orang itu memandang tajam Arga, bukan terlihat menakutkan tapi malah terlihat lucu di mata Arga. Arga dan kedua sahabatnya— Deva juga Revan duduk di sebrang meja bertepatan dengan meja yang ditempati Zefany dengan Sasa— juga sahabatnya.

Zefany masih menunjukan tatapan tajam hingga Arga berdiri menghampiri Zefany.

"Zefany, Zefany, bisa-bisanya lo berani liatin gue kayak gitu dengan mata sakit lo." Arga menyeringai di akhir.

Zefyna ingin membalas ucapannya namun kalah cepet dengan Arga "Apa? lo mau ngelawan lagi? jangan liatin gue kayak gitu makin jelek tau gak lo."

Sasa mencoba menahan lengan Zefany agar tidak terpancing emosi. Tidak lucu bukan jika mereka perang di jam ramai seperti ini, apalagi di kantin. Berbahaya untuk Zefany jika harus melawan Arga karena Sasa tau seberkuasa apa Arga.

Arga Gaishan Erlangga, cucu dari pemilik SMA Melati. Bahkan Arga tidak segan-segan mengeluarkan murid bahkan guru yang membuatnya marah, sekalipun kepala sekolah. Tentu saja dengan cara licik. Arga itu licik, dia akan membuat mereka menderita sehingga mengundurkan dirinya sendiri.

Zefany Zahwa Anezka, kedua orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan pesawat yang mengharuskan dia pindah sekolah. Saat ini dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, kecuali Dean sebagai Kakaknya. Dean pindah tugas ke perusahaan Ayahnya Arga yang mengharuskan Zefany ikut pindah juga. Ya, perusahaan ayah lelaki sok itu.

"Kenapa? serem banget ngeliatinnya."

Zefany tetap sabar dan melanjutkan makannya dengan tenang, menulikan pendengarannya dia ingin mencari aman agar tidak berurusan dengan lelaki setan di depannya ini. Arga yang gemas karena Zefany tidak membalasnya membuang mie ayam yang gadis itu makan hingga menghasilkan bunyi pecahan dengan mie yang berserakan di lantai. Sontak hal itu membuat Zefany sangat marah. Dia sedang lapar sejak pagi Zefany belum sempat makan karena telat bangun kadi harus mengejar waktu agar tidak terlambat

Apa lelaki itu tidak bosan selalu mengganggunya.

Zefany berdiri dengan tangan yang masih dicekal Sasa, dengan sekali hentak tangan Sasa terlepas. Pandangan Zefany semakin menajam menandakan dia sangat marah saat ini. Sudah cukup lelah selama dua bulan ini dia selalu dikata-katai, dimaki, diperlakukan kasar. Sudah cukup sabar Zefany menahan amarahnya saat ini. Zefany memang selalu melawan jika Arga membuatnya kesal, dia fikir jika Arga didiamkan maka lelaki itu akan berhenti menganggunya, tapi ternyata Arga malah mebuat Zefany semakin kesal.

"Kenapa sih Kak Arga ganggu gue terus? gue punya salah sama Kakak?" Arga adalah kakak kelas Zefany yang paling berengsek.

Arga tersenyum menang akhirnya terpancing. "Abisnya lo jelek banget, gue gasuka liat lo. Rusak pemandangan tau ga!" kali ini kantin diisi dengan suara tawa.

"Yaudah gausah dilihat repot amat" hatinya sakit, dia dipermalukan.

"Makanya lo jadi cewe yang cantik dong, liat jerawat lo dimana-mana. Lo mau ternak jerawat?" suara tawa semakin keras.

Nafas Zefany semakin memburu dadanya naik turun menahan agar tidak menjambak setan di depannya. Memang apa salahnya dengan muka berjerawat? manusiawi jika seorang remaja berjerawat sepertinya. Sasa yang tau Zefany sudah sangat kesal berdiri untuk mengajak Zefany pergi dari kantin. Baru beberapa langkah dari tempatnya Arga kembali bersuara membuat hati Zefany sakit.

"Lo gak punya duit buat ngerawat diri? oh iya lupa kan lo yatim piatu mana ada duit, kenapa gak jual diri aja buat bantu ekonomi lo"

keterlaluan.

"Sasa ngapain si lo mau temenan sama si jelek ini? Muak banget gue." lanjut Arga.

Zefany merasa dirinya direndahkan. Dia benar benar sakit hati saat ini. Membalikan badan dan berjalan mendekati Arga, berhenti di depannya yang tengah tersenyum devil. Zefany yang tingginya hanya sebatas dada Arga mendongak masih setia dengan tatapan tajamnya. Laki laki itu masih saja tersenyum karena membuat berhasil membuat Zefany kesal.

"Kak Arga kenapa senyum? otaknya hilang ya? gila!" setelahnya Zefany melirik Deva dan Revan yang berada di belakang Arga. "Kalian kok mau temenan sama orang yang gak punya otak gini? kalian dikasih uang berapa buat jadi temennya?"

Arga tersenyum melihat Zefany yang mencoba membalasnya, sayangnya Arga tidak merasa sakit hati malah Arga terbahak saat itu juga. Merasa puas.

"Kenapa? lo mau di kasih duit juga?" ledek Arga, Zefani mencoba untuk tenang walau amarahnya benar-benar di uji.

"Buat apa? beli otak? otak Zefa masih sehat kok, mending uangnya buat kakak aja buat beli otak sapi yang lebih gede biar pemikirannya luas. Makannya kalo jajan otak-otak tuh jangan di tuker sama otak kakak yang asli kan jadi sebleng gini. Duit aja banyak tapi otak gaada"

Seisi kantin tertawa mendengar ejekan Zefany termasuk Deva dan Revan. Jika Zefany melalukan ini agar Arga terpancing juga, maka dia berhasil. Dia telah membangunkan iblis yang tertidur di dalam tubuhnya karena dipermalukan seperti ini.

"DIAM!!"

Dengan sekali teriakan mereka menutup mulutnya rapat-rapat, tidak ingin menjadi pengganti Zefany.

Zefany tersenyum miring karena merasa menang. " Loh, kenapa? kakak mukanya merah kepanasan ya? bentar tunggu." katanya berakting panik dan menuju penjual membeli air mineral. Arga yang merasa bingung hanya memerhatikan gerak gerik Zefany membeli air mineral, tanpa disangka Zefany melayangkan air tersebut ke muka Arga yang masih menunjukan wajah bingung. Bajunya ikut basah.

Orang-orang yang ada dikatin merasa kaget akan prilaku berani Zefany. Begitupun dengan Arga dia jadi tambah kesal pada gadis di hadapannya ini.

"ANJING!"

.
.
.

haloooo kaliannn! jangan lupa VOTE dan juga FOLLOW yaaa wkwk. baca juga cerita lainnya!!🤩

ARZEFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang