10. Perpustakaan Bersama Alfa

4K 253 1
                                    

HAPPY READING!!

AYO VOTE DULU VOTE GAIS

NOTE: gais aku bakalan update kalo vote nya bisa nembus 70 lebih, karena liat pembacanya yang lumayan tapi yang vote dikit:(, kalo misalkan tembus 70 lebih aku bakal update lebih cepet. Ayo gais bantu sama vote kalian.


Zefa keluar dari kamar mandi dengan celana kulot cream dan  baju crop lengan pendek berwarna hitam yang sedikit memperlihatkan bentuk tubuh nya. Arga dibuat terpana dengan penampilan Zefa saat ini ditambah rambut nya yang dibiarkan terurai, wangi minyak telon mulai memenuhi indra penciuman nya.

Zefa mengabaikan Arga yang tengah duduk bersandar di ranjang milik nya dengan tangan yang dilipat di depan dada, terus menerus memperhatikan nya.

Zefa berjalan menuju meja rias mempoleskan sedikit bedak serta juga sedikit lip tint. Zefa sama sekali tidak tau bagaimana caranya ber-make up, hanya ini yang bisa Zefa lakukan. Setidaknya tidak terlihat kumel. Arga yang melihatnya hanya bisa memendam rasa kesal, kesal karena dia pikir Zefa ingin terlihat cantik di mata Alfa dengan berpenampilan seperti ini.

"Centil banget pake lip stik segala. Jangan-jangan lo mau selingkuh sama dia, ya kan?." Arga akui Zefa terlihat berbeda dibandingkan saat memakai seragam sekolah. Zefa memang selalu terlihat cantik di mata nya, tetapi ini berbeda dia merasa asing dengan Zefa yang berpenampilan seperti ini, wajah nya yang tanpa memakai kaca mata terlihat sangat cantik dengan bulu mata lentik nya yang membuat jadi manis, juga pipi tembam nya yang  membuat jadi menggemaskan.

Zefa di buat tidak percaya dengan apa yang telah di ucapkan lelaki menyebalkan itu. Sudah diberi tahu jika dia akan mencari buku untuk tugasn nya, kenapa pikiran Arga selalu saja negatif jika tentang nya.

"Lo gak jadi gue izinin."

Zefa berbalik menatap Arga tidak terima."Lho, gabisa lah, Alfa udah nunggu di depan."

Jawaban Zefa sungguh membuat Arga sedikit cemburu, hanya sedikit.

Arga berjalan menghampiri Zefa. Tangannya terjulur untuk mengapus warna merah pada bibir milik nya, tetapi usaha nya gagal karena kalah cepat dengan  Zefa yang terlebih dahulu menghindar.

"Hapus lo kayak jablay tau gak. Baju lo juga, gak punya baju lain apa?"

"Apa sih, gak ada yang salah sama penampilan aku."

"Hapus sendiri atau gue yang hapus?"

"Kenapa sih? udah deh, kasian Alfa nunggu lama. Lagian ini ga merah banget baju aku juga biasa aja, kak Arga aja yamg lebay."

"Oke,gue yang bakal hapus." Arga mulai mengikis jarak dengan Zefa, mendekatkan wajah nya yang membuat  Zefa menahan nafas. Saat Zefa mencoba menjauhkan wajah nya Arga semakin mendekatkan wajah nya dengan cara menahan tenguk gadis itu yang membuat Zefa tidak bisa mundur karena posisinya.

Semakit mendekat.

Terus mendekat.

Lebih dekta.

Arga tersenyum miring melihat Zefa yang menutup mata nya, hingga dia memembuat jarak dengan tangan nya yang masih berada di tenguk gadis itu, mengambil kapas yang berada di meja kemudian ditempelkan pada bibir Zefa.

"Jangan pikir gue mau cium lo, gak usah ngarep. Hapus sendiri, gak sudi gue." Zefa membuaka mata dengan cara mengintip, melihat jarak mereka yang sudah tidak terlalu dekat lalu Zefa membuka mata menatap kesal Arga, buru-buru menghindar dari lelaki itu.

"Ganti baju lo sekarang, pake yang lebih gedean. Dada lo datar apa yang mau di tunjukin, perut lo keliatan gak bakal ada yang nafsu sama lo." Ucapan Arga kali ini benar-benar ingin membuat Zefa mendorong nya lewat jendela.

ARZEFANWhere stories live. Discover now