20. I Love You

2.6K 173 4
                                    

happy reading gais, jangan lupa buat vote sebelum baca yaa!!

gaiss maaf ya baru up aku juga gemess bgt pgn cepet cepet up dari kemarin tpi agak susah soalnya kehalang sama tugas, semoga kalian suka ya sama part ini💓
oh iya gais aku kmarin sempet ngebenerin sebagian chap biar bacanya agak enak nanti aku up ulang kalian bisa baca ulang aja ini cerita sambil nunggu chap selanjutnya kalo ga bosn siehh 😭😭👍




TING!!

Zamethie

Sasa
Pe
Bestieee
Nobar yoo

Alfa
Bokep?

Sasa
Tobat ujang

Alfa
Biasanya kan tontonan lo gitu

Sasa
Ngada-ngada
Tapi ayook sichh

Sinting

Alfa
Istighfar ayank
Mulutnya dijaga

Sasa
Cocok bgt loe jadi ketua genk kita

Alfa
Ogah sama loe

Sasa
Syalandd

Alfa
Jadi gak nieh nonton
Kalo gak gue mau bogan

Sasa
Bogan apaan?

Alfa
Bobo gantenk

Bisa gazie typing kalian biasa aza

Sasa
Magsud?
Tolonk ngatcha pizingg dechh

Alfa
Loe sendiri aza begitchuu

Sori kebawa suasana
Jijik banget tau ga

Sasa
Siapa?

Alfa
Lo Sa

Saa
Njinc.

Typing lo semua gue pusink

Sasa
Tapi masih ikutan juga

Alfa
Hooh dasar, RaWrrRRr

Sasa
Bacot ah jadi ngga ini nntonnya

Alfa
ga deh gue mau mabar saza
Bye

Gue juga lagi di rumah Kak Arga

Alfa
Ngapain? Jam segini?

Sasa
Mau mesum y?

ENAK AJA

"Kok senyum-senyum? Chat sama siapa?"

Zefany melirik Arga yang datang menghampirinya dengan membawa satu cangkir kopi. Zefany menyimpan kembali ponselnya.

Arga menjulurkan lengannya. "Sini lihat chat sama siapa."

"Grup biasa doang."

"Mana lihat." Arga duduk di sebelah Zefany meletakan kopinya di atas meja.

"Grup biasa Kak astaga."

"Gak percaya, mana sini."

Bahaya jika Arga tahu di dalamnya terdapat Alfa bisa-bisa dia diamuk lagi.

"Kak, lihat jam berapa ini? udah kemaleman ayo anter pulang."

Arga menyeruput kopinya. "Nginep aja lah."

Zefany membuang nafas matanya mendelik ke atas. "Yaudah aku pulang pesen gojek aja."

Arga kembali menyeruput kopinya. "Gak bakal ada jam sebelas gini, kalo ada juga susah. Udah nginep di sini biar Abang lo gue yang ngomong." Menyimpan kembali kopinya di atas meja.

ARZEFANWhere stories live. Discover now