Part 49

4.6K 223 0
                                    

Beberapa orang yang masih mengenakan seragam sekolah berjalan di sepanjang lorong rumah sakit ini, mereka semu bermaksud untuk menjenguk teman mereka yang sedang terbaring sakit disini.

Gala dan yang lain datang ke rumah sakit setelah mendapat kabar kalau Ravin tengah terbaring disini, info tersebut mereka dapatkan dari Giska kakaknya Gala.

Gala, Damar, Juan dan Rendi beserta pacar mereka masing-masing datang untuk menjenguk, mereka berdelapan sudah dekat ke ruangan tempat dimana Ravin di rawat.

Namun di sepanjang jalan mereka mendapati sesuatu yang aneh, di sepanjang lorong terdapat banyak pria berjas hitam yang mereka jumpai, bahkan sejak dari parkiran pun mereka sempat menjumpai beberapa pria seperti mereka.

Semakin jauh mereka melangkah, pria berjas itu semakin banyak, mereka sedikit heran apa lagi ruangan yang mereka tuju ada di sebelah sana.

"Eh! Ini ada apa sih? Gue lihat dari tadi banyak pria yang make jas hitam!" heran Damar.

"Iya nih. Mereka seperti bodyguard aja," sambung Evelin.

"Mungkin ada anggota dewan kali yang di rawat disini," celetuk Rendi ngasal.

"Wih! Keren dong! Nanti gue minta foto dah kalau ketemu sama anggota dewan itu."

"Anggota dewan bapak kau, Ju! Mana mungkin anggota dewan di rawat di rumah sakit Indonesia! Minimal mereka di rawat di Singapore bukan disini, mereka kan kaum-kaum elit," balas Gala jengah dengan ucapan Juan.

"Lah! Terus mereka siapa coba kalau bukan lagi ngejaga anggota dewan?" tanya Juan sedikit ngegas.

"Mana gue tau. Gue bukan salah satu dari mereka," balas Gala enteng.

"Sialan."

"Sudah-sudah. Kalian ini ribut terus, malu atuh di lihatin orang banyak," sela Melita.

"Tau nih. Kayak anak kecil aja, kalau kita di usir gimana coba?" sambung Rindi.

"Salahin Juan sama Gala kalau kita beneran di usir dari sini," tunjuk Damar kepada mereka berdua.

"Lah! Napa gue?" tanya mereka berdua serempak.

"Lo berdua yang berisik dari tadi."

"Lo juga sama bege."

"Eh sudah-sudah. Kalian ini. Gal, buruan tunjukin arahnya kemana!" pungkas Evelin menyudahi perdebatan mereka semua.

Mereka kembali melanjutkan langkah kakinya, cukup lama mereka berjalan karna sedari tadi Gala selalu salah mengambil jalan, mereka semua kebingungan dengan ruangan yang Ravin tempati.

Beberapa kali mereka hanya berputar-putar di tempat yang sama, mereka nampak kelelahan.

"Ah elah! Yang bener dong lo ngasih tau jalannya," keluh Damar.

"Iya. Kita cape nih Gal," sambung para cewek yang juga mengeluh.

"Bentar-bentar. Gue juga bingung ini." balas Gala sambil melihat papan penunjuk. "Nah kesini nih."

"Lo yakin? Kalau salah gue jitak pala lo!" ancam Rendi, Juan dan Damar.

"Kali ini gue yakin."

"Ya udah yuk! Jangan kelamaan disini."

Mereka kembali melanjutkan langkah kakinya, kali ini mereka mengambil jalan yang benar, mereka akhirnya dapat menemukan ruangan tempat dimana Ravin di rawat.

Namun sayangnya langkah mereka terhenti saat beberapa orang yang memakai jas hitam menghadang mereka semua.

"Maaf! Adek-adek ini mau kemana?" tanya salah satu dari mereka.

(NOT) BEST MISTAKE ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now