Part 1

12.2K 526 1
                                    

Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.


Seorang perempuan muda berjalan melewati lorong dengan anggun nya, sambil menyeret sebuah koper yang berukuran cukup besar perempuan tersebut berjalan keluar dari bandara, perjalanan nya dari Surabaya kali ini sangat melelahkan.

Waktu sudah menunjukan 12.30 saat ia tiba, itu artinya waktu jam makan siang sudah tiba, semua orang sedang menghabiskan waktu untuk makan siang atau beristirahat di jam-jam segini, harusnya jemputan nya juga sudah tiba beberapa saat yang lalu.

Ia sudah tidak sabar menginjakan kaki di rumahnya, sudah beberapa tahun ini ia tidak menginjakan kaki di ibukota Jakarta, pekerjaan nya di Surabaya sangat membuatnya susah untuk pulang, ia hanya bisa pulang jikalau libur panjang seperti ini.

Kebetulan sebentar lagi libur panjang tiba, ia bisa memanfaatkan liburan tersebut untuk pulang, ia sudah sangat rindu dengan kedua orang tuanya, sanking rindunya ia sampai tidak bisa berhenti tersenyum setibanya di Jakarta.

Kini ia sudah berada di luar bandara, ia menengok ke kanan dan kiri mencari tumpangan nya ada dimana, beberapa kali pengemudi taxi menawarkan tumpangan namun ia tolak karna sudah ada tumpangan, cuman ia masih belum bisa menemukan tumpangan nya dimana.

"Sayang!"

Panggilan dari seseorang dengan suara berat membuatnya langsung menoleh, ia langsung merekahkan senyumnya saat melihat orang-orang yang di tunggunya, setelah itu ia segera bergegas menghampiri mereka berdua.

"Mommy! Daddy!" panggilnya dengan nada tinggi, sebelah tangan melambai ke arah mereka.

Mereka adalah kedua orang tua yang sangat di rindukan nya, sanking rindunya, ia langsung menubruk tubuh kedua orang tuanya, memeluk erat untuk beberapa saat di awal perjumpaan mereka lagi.

"Giska kangen mom sama dad," lirihnya sambil mengeratkan pelukan tersebut.

"Mommy juga kangen sayang."

"Daddy juga."

Kedua orang tua itu membalasnya, tentu saja beberapa kecupan setelah itu mendarat di wajah serta rambut nya, beberapa kali yang membuat wajahnya sedikit bersemu merah.

"Mommy! Daddy!" pekiknya sedikit malu.

Ia sedikit malu dengan perlakuan kedua orang tuanya itu, pasalnya ini masih di bandara, tempat umum dimana banyak orang berlalu lalang, walau pun ia sebenarnya yakin kalau orang-orang tidak akan peduli sama hal-hal seperti itu, namun ia sedikit risih karna ia merasa sudah besar namun masih di perlakukan seperti anak kecil.

Kedua orang tua itu paham, setelah nya mereka terkekeh sambil melepaskan pelukan mereka masing-masing, namun tetap saja mereka beberapa kali mengacak rambut sanking gemesnya.

"Ugh, Mommy gemes sama kamu sayang."

"Mommy! Rambut Giska berantakan tau."

"Kamu sih! Bikin mom gemes terus."

Ia sedikit mengerucutkan bibirnya sebal, setelah itu ia kembali membereskan anak-anak rambut yang sedikit berantakan, ia juga di bantu Mommy nya yang masih gemas sendiri.

"Pulang sendirian aja nih! Engga bawa calon mantu buat Daddy sama Mommy?" pertanyaan dari sang Daddy tentu saja langsung menohok.

Ia hanya bisa menyengir tiap kali Mommy sama Daddy nya bertanya seperti itu, entah kenapa ia masih enggan membicarakan prihal calon untuk saat ini, ia masih ingin fokus ke pekerjaan nya lebih dulu.

"Gala mana mom! Kok engga ikut jemput Giska sih!" Ia mengalihkan topik pembicaraan seperti biasa.

"Kamu ini ya! Tiap kali di tanya seperti itu selalu saja mengalihkan topik pembicaraan," ucap sang Daddy geleng-geleng kepala.
"Kelihatan banget belum ada calon sama sekali, ia gak mom?"

(NOT) BEST MISTAKE ✅ [SELESAI]Where stories live. Discover now