Part 60 (END)

8.2K 273 10
                                    

Beberapa bulan kemudian, suasana di mansion kediaman Anggara kembali tentram seperti sedia kala, semuanya sudah kembali normal dan berjalan sebagai mana mestinya. Tidak ada lagi yang mengusik maupun mengganggu keluarga mereka.

Hari ini adalah hari dimana selametan di kediaman Anggara, hari ini tepat empat bulan usia kandungan Giska dan Amira, mereka hanya berbeda beberapa hari saja dan sesuai kesepakatan, mereka akan melangsungkan selametan secara bersama-sama.

Semua orang yang ada di dalam rumah sibuk mempersiapkan acara yang akan di selenggarakan malam hari nanti, semua pelayan yang di bantu oleh seluruh anggota keluaraga bahu membahu menyiapkan semua keperluan.

Sesuai tradisi yang sering mereka lakukan, mereka akan melakukan pengajian yang akan di hadiri oleh para tetangga, sanak sodara serta rekan sejawat dari keluarga Anggara.

Mereka juga menyiapkan makanan, minuman serta cemilan yang akan di sajikan nanti malam, walau pun mempunyai cafe sendiri dengan banyak makanan yang enak-enak, tapi Amira tidak memanfaatkan itu.

Amira justru lebih memilih untuk memasak bersama di kediaman ini bersama sanak sodara, menurutnya hal itu akan lebih berkesan, makanan nya juga akan semakin enak karna hasil jerih payah sendiri.

Bukan cuma Amira, tapi Giska juga sepemahaman dengan Mama mertua nya itu, dari pada memesan catering ke orang lain, alangkah lebih baik kalau mereka membuatnya sendiri, momen seperti ini harus tetap di lestarikan untuk menjaga keharmonisan seluruh anggota keluarga.

Kevin dan Ravin tidak masalah akan hal itu, walau pun harus ikut panas-panasan di dapur tapi mereka tidak mengeluh dan mengerjakan semua itu dengan kegembiraan. Bagi mereka kebahagian istri adalah poin utama.

Revita juga tidak mempermasalahkan itu, justru Revita sangat mendukung, karna sejak dari dulu, dirinya juga lebih suka mengerjakan semuanya sendiri, lebih suka makanan rumahan yang di buat oleh tangannya sendiri.

Selain banyak orang yang membantu, pekerjaan yang mereka lakukan juga tidak terlalu berat.

Bantuan dari pihak keluarga Ravin, di bantu oleh keluara Giska dan di bantu oleh para pelayan keluarga Anggara, mereka semua saling gotong royong untuk mensukseskan acara selametan nanti malam.

Acara selametan pertama sebelum nanti acara selametan kedua pas usia kandungan Giska dan Amira berumur tujuh bulan, kedua acara tersebut sama-sama penting dan harus di laksanakan sebaik mungkin.

"Sayang!" panggil Ravin kepada sang istri.

Giska langsung menoleh. "Hmm, kenapa?"

"Jangan terlalu cape."

"Engga kok Mas. Justru debay nya suka di ajak kayak gini."

"Masa sih? Coba sini Mas pegang."

Tanpa sungkan, Ravin langsung mengelus perut Giska yang sudah sedikit membuncit, di hadapan banyak orang Ravin tanpa malu melakukan semua itu, dia dengan acuhnya bermesraan dengan Giska.

"Eheum! Lihat-lihat dong kalau mau mesra-mesraan! Gak di dapur juga kali." Itu sindiran keras dari Gala yang turut hadir untuk membantu.

"Tau nih kak Ravin! Jangan mesra-mesraan terus! Bantuin kali-kali," sambung Shifa dan Shafa yang sedikit menyindir.

"Iri bilang bos! Gak bisa kan lo mesra-mesraan kayak gini! Makanya halalin, di embat orang tau rasa lo!" Ravin membalas dengan sindiran pedas.

"Sialan." Gala langsung berdecak, sindiran itu langsung membuatnya bungkam.

"Shifa! Shafa! Kakak bisa minta tolong gak?" Ravin menatap kedua adik kembarnya.

"Apa kak?" tanya keduanya.

(NOT) BEST MISTAKE ✅ [SELESAI]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum