52. UJIAN

593 58 96
                                    

Kaira membiarkan Delard yang sudah tertidur pulas di kursi samping hospital bed Kaira, sudah satu jam Delard tertidur dengan kepala berada di samping tangan kanan Kaira, Kaira mengelus halus rambut Delard dan menatap penuh cinta pada lelaki itu, di ruang rawat Kaira hanya ada dirinya dan Delard, Alen sedang ke kantin Rumah Sakit bersama Jecy yang baru datang sejam yang lalu.

Delard terbangun setelah satu jam tertidur, membuka matanya dan melihat Kaira yang kini sedang menatap nya dalam.

"Liat nya gitu banget," ucap Delard tidak kalah dalam menatap Kaira.

"Suka aja," ucap Kaira.

"Mana Alen?" Tanya Delard ketika sadar Alen tidak ada di ruangan, dirinya masih ingat sebelum tidur tadi seperti nya Alen masih ada di sofa seraya vidio call bersama Rafi.

"Di kantin." Balas Kaira.

"Lard, lo semalem ga tidur ya?"

"Tidur."

"Bener?"

"Iya sebentar."

"Ya udah tidur lagi, mata lo keliatan cape nya."

"Liat lo 5 menit juga, bisa ilang cape nya."

"Delard, gue serius ih."

Delard terkekeh kecil "Iya ntar gue tidur."

Kaira menatap dalam kekasih nya itu "Lard." Panggil nya.

"Hmm?" Balas Delard dengan tatapan dalam, sangat dalam.

Kaira mengerucutkan bibir nya "Ih, Delard," ucap nya ketus.

"Hah? Apaan?"

"Awas aja ya, kalau ngejawab cewe lain pake hm hm gitu." Kaira kesal karena baginya mendengar Delard mengucapkan seperti itu membuat Kaira semakin terpesona pada Delard, bagaimana jika perempuan lain terpesona kalau Delard bertingkah seperti itu.

Delard terdiam dengan heran menatap Kaira.

"Terus ga usah natap kaya gitu kalau ke cewe lain." Tambah Kaira dengan tegas.

Delard tersenyum dengan menatap Kaira lalu lengan nya terangkat mengelus pucuk kepala Kaira "Iya, sayang."

Kaira membulatkan matanya, menahan agar tidak berteriak saat ini juga, rasanya tubuh Kaira seperti langsung sembuh saat itu juga.

"Lard ih." Kaira menahan senyumnya, walaupun Delard sudah tau jika kekasih nya itu sekarang sedang berbunga bunga, terlihat dari pipi Kaira yang memerah.

"Ga usah di tahan tahan kali senyum nya." Sindir Delard membuat Kaira memukul tubuh Delard pelan.

Delard tertawa melihat nya "udah udah, ampun bu ketua."

"Ra, Ra lo aman kan gapapa?" Heboh Gevan dari arah pintu bersama inti venos lainnya yang berjalan di belakang Gevan.

Delard dan Kaira menoleh pada sumber suara keduanya menghela nafas melihat kelakuan Gevan.

"Sutt, ini rumah sakit, Van. Bukan pasar." Delard menatap Gevan yang kini sudah berada di samping nya.

Gevan terkekeh kecil lalu pandangan nya beralih pada Kaira, matanya memperhatikan setiap luka di tubuh Kaira.

"Ra, lo aman kan aman? Serius ini gue nanya."

"Aman, Gevan." Balas Kaira dengan senyuman manis.

Lengan Gevan terangkat memegang dahi Kaira, Kaira terdiam dan tersenyum lalu melirik pada Delard.

Delard dengan segera menepis tangan Gevan yang baru saja sedetik memegang dahi Kaira "Apaan lo, pegang pegang segala."

"Ngecek kali Lard, panas apa ga." Balas nya dengan wajah polos.

ADELARD [END]Where stories live. Discover now