46. FIRST?

748 69 96
                                    

"mau kemana ra?" Alen menatap heran pada Kaira yang beranjak dari duduk nya.

Suasana kelas kali ini ramai sekali dikarenakan jam kosong, berbagai kegiatan mereka lakukan, ada yang mengerjakan tugas, galau bersama dengan cara bernyanyi lagu galau dan bermain game.

"Gue mau ke gudang,"

"Lah ngapain lo?" Tanya Jecy penasaran.

"Ini ambil bola basket sama peralatan anak basket yang lain, soalnya kunci gudang di pegang gue." Tidak aneh jika Kaira yang memegang kunci gudang itu, karena Kaira merupakan ketua osis, pembina osis mempercayai itu pada Kaira.

"Sendiri gitu?" Tanya Alen.

"Sama Andra. Udah ya gue mau ambil dulu, mereka mau latihan katanya." Kaira melangkah meninggalkan kelas nya.

Kaira sudah berada di dalam gudang bersama Andra, Kaira mulai mengambil satu persatu peralatan anak basket dibantu Andra.

"Udah segini? Ada lagi ga?" Kaira menoleh pada Andra yang berada di samping nya.

"Udah, Ra. Thanks."

"Nih minum, diliat liat kayanya lo cape ngambilin peralatan basket." Andra menyodorkan air mineral untuk Kaira.

Kaira tersenyum tipis "haha thanks, biasa aja sih ambilin peralatan doang."

"Ya kan jauh dari kelas lo ke gudang ini," ucap Andra.

Kaira tidak membalas perkataan Andra, dia hanya tersenyum tipis lalu bersandar di tembok dekat lemari, Kaira membuka air mineral itu lalu meneguk nya.

Andra ikut menyandarkan tubuh nya di tembok itu, tepat sekali di samping Kaira.

***

Andra menatap lekat terus wajah Kaira, sementara Kaira menghentikan pergerakan minum nya karena Andra terus menatap nya lekat.

"Kenapa liatin gue gitu?" Tanya Kaira.

Andra mendekat kan wajah milik nya hingga dekat dengan wajah milik Kaira, Andra berniat akan mencium Kaira saat itu juga, namun Kaira menjauhkan wajah nya dan menatap Andra ngeri.

"Eh mau ngapain lo?" Tanya Kaira dengan tidak enak hati.

"Bibir lo menggoda, boleh gue coba?" Andra menatap Kaira dalam seraya lengan milik Andra memegang pipi milik Kaira.

Kaira menepis lengan Andra dan menggeleng kan kepalanya, tidak percaya kata kata itu keluar dari mulut Andra.

"Brengsek lo." Kaira mendorong tubuh Andra.

Kaira sangat takut kepada Andra saat ini. Karna tatapan mata Andra menyiratkan kemarahan. Kaira terus mundur hingga menabrak dinding gudang. Andra mengangkat ke atas tangan Kaira dan mengunci pergerakan tangan Kaira dengan tangannya di dinding.

Andra tersenyum smirk lalu salah satu tangannya mengelus pipi Kaira. "Ko nolak sih lo?"

"Sama Delard pernah kan?"

"Gimana rasanya bibir Delard?"

"Udah berapa kali?"

"Ga usah so suci deh, Ra."

"Udah berapa kali?"

"Sampai lo ga pernah buka hati buat gue Ra."

Andra mendekatkan wajahnya pada wajah Kaira sehingga mengikis jarak keduanya. Atensi Andra tertuju pada bibir ranum merah milik Kaira. Tanpa aba-aba, Andra langsung menyambar bibir merah Kaira yang memang jadi incarannya. Kaira membelalakkan matanya sempurna. Ia menggeleng - gelengkan kepalanya berusaha menghindar dari ciuman Andra.

ADELARD [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon