053. I LOVE YOU/TOO

39.4K 2.2K 27
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Meera berlari menghindari David yang terus mengejarnya. Kakinya sampai sakit karena terus menerus menginjak batu kerikil. Tangannya bergetar hebat dengan dipenuhi keringat dingin.

Meera sudah tak kuasa untuk berlari, namun sekarang bukan waktunya yang tepat untuk berhenti dari kejaran David. Sebenarnya, Meera tidak dibolehkan untuk berlari disaat tengah mengandung besar. Namun sialnya, disaat di restauran tadi ia berpapasan dengan David. Alhasil David mengejarnya sampai Meera keluar dari restauran sampai meninggalkan temannya dengan anaknya.

Katanya David dipenjara, tapi mengapa orang itu berada di restauran? Sungguh Meera takut berada diposisi dan keadaan seperti ini, apalagi jalan yang ia lalui begitu sepi tidak ada orang yang berlalu lalang.

David masih setia mengejarnya. Dengan senyum yang mengerikan dan tatapan tajam dari lelaki itu membuat Meera ketakutan.

Ingatan ketika waktu itu ia diculik sampai ingin diperkosa dan berakibat ia kehilangan janinnya karena David menendang perutnya begitu kuat. Meera tidak mau hal serupa terjadi lagi, apalagi ia  juga tengah mengandung. Meera tidak siap jika kehilangan anaknya lagi, Meera sungguh tidak mau kehilangan anaknya.

Napasnya semakin ngos-ngosan, Meera berhenti sejenak kala tidak mendapati David yang mengejarnya.

"Capek..." lirihnya sembari menetralkan deru napasnya yang diambang batas. Meera berdecak kesal karena tidak membawa tasnya, padahal ia ingin menghubungi Fabian namun sialnya ponselnya ia taruh di dalam tas.

Tangannya mengelus perutnya yang sedari tadi bergerak-gerak. Pasti sang anak merasa tidak enak diajak lari oleh Mamanya. "Maafin Mama ya, Nak. Kalau Mama gak lari pasti Mama udah ditangkap sama orang jahat sialan itu!"

Meera masih menunduk menatap perutnya yang membuncit besar. Selang beberapa detik, terdapat sepatu hitam dihadapannya. Lantas Meera mendongak, alangkah terkejutnya. Dihadapannya ada David dengan senyum yang mengerikan.

"Mau lari ke mana lagi?" tanya lelaki itu tanpa ekspresi.

Meera mati kutu. Tidak bisa berkata saking terkejutnya. Bagaimana bisa David berada dihadapannya sedangkan tadi lelaki itu jauh dari pandangan matanya dan hampir tak terlihat ada, tapi sekarang?

"Lo gak bisa lari lagi dari gue. Ayo ikut gue!!" katanya sembari menarik pergelangan tangan Meera.

"Lepasin gue! Mau di bawa ke mana gue, hah?!"

"Diem lo! Niat gue waktu itu belum berjalan, maka sekarang lo gak bisa kabur dari gue."

Meera melotot. Ia tahu apa yang dimaksud David. Dasar lelaki sialan, brengsek cuma mampu melawan perempuan hamil sepertinya.

"LEPASIN GUE! LO JAHAT TAHU GAK!"

"LEPASIN SIALAN!!!"

















MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now