030. AARON DAN FAKTA

46.7K 2.7K 32
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Kenapa si Meera terus yang diincar? Dia gak salah lho!"

Mereka mengangguk. Setelah tadi semuanya mengetahui kertas yang dilempar oleh seseorang ke markas Lion, semua anggota langsung tak percaya. Mengapa yang diincar istri bosnya?

"Udah gak bisa dibiarin kalau gini. Pertama dia kirim kayak ginian, terus tulisannya ready to die? Emang kematian itu cuma buat candaan doang?"

"Siapa sih yang mau mati secara cuma-cuma?"

"Ada," ucap Jerry."

"Siapa?" tanya Razel. "Lo," ujarnya dengan enteng. Di situasi seperti ini Jerry masih saja bercanda dan dengan bodohnya Razel menanggapi.

"Shut up lo!" Sentak Felix.
"Ampun suhu," balasnya karena takut melihat raut datar Felix.

"Terus tentang kode itu, lo udah bisa tebak, Cel?"  Marcel menoleh ke arah Fabian. Lelaki itu menggeleng, memberi tanda belum tahu dan memang cukup sulit karena ia tidak tahu apa yang dimaksud dari kode itu.

Pasalnya, Marcel tidak mengetahui apakah itu sebuah kode atau sebuah tulisan yang menyerupai kode. Walau ia adalah seorang pelacak yang handal di geng Lion, untuk menuntaskan tugas satu ini masih dibilang sulit.

"Gak tahu, Fab. Gue masih bingung buat teliti apa yang dimaksud tulisan itu."

"Anjir tulisannya juga gak paham gue mah!"

Fabian menghela napas. Menatap sekeliling ruangan. "Udah gak usah terlalu dipikirin. Besok gue mau nemuin Bang Aaron, semoga dia mau bantu buat cari solusinya."

"Nah iya, kenapa baru kepikiran sekarang?"

Fabian memakai jaket kebanggaan nya. Lalu berpamitan kepada semua anggota Lion. Dengan wajah murung dan khawatir Fabian menjalankan motornya dengan kecepatan full. Ia ingin segera berada di rumah, takut kejadian waktu itu terjadi lagi pada istrinya.

•••

Keesokan harinya....

Fabian sendiri. Tanpa anggota Lion dan inti. Mendatangi sebuah perumahan yang berada di Bandung. Tempat ketua pertama atau pendiri geng Lion berada.

Kemarin malam, Fabian sudah menghubungi Aaron. Meminta ijin untuk bertemu dan akan membicarakan sesuatu. Aaron sendiri mengijinkan, itung-itung bersilaturahmi karena sudah lama tidak berjumpa. Walau begitu, Aaron selalu tahu apa yang sedang dilakukan geng Lion.

Fabian masih diam di depan sebuah pintu. Ia sudah mengetuk pintu dan memberi salam, tetapi masih belum di buka. Ia mencoba lagi mengetuk, setelahnya seorang perempuan cantik keluar sembari menggendong anak kecil seumur 1 tahunan.

Ya, mereka berdua adalah istri dan anak dari ketua pertama Lion.

"Fabian," sapa Micel istri Aaron dengan senyum manisnya.

MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang