046. ANNIVERSARY

35K 2.2K 38
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Fabian terdiam kala Aaron sudah selesai menceritakan semuanya. Ternyata, dialah orang yang ia cari selama ini. Dia juga pelaku teror itu. Dan dia yang sudah merusak kebahagiaan nya walau tidak ikut andil dalam penculikan itu. Pantas saja dari salah satu kotak tersebut terdapat tulisan angka Romawi yang menandakan dia pelaku yang sama pada satu tahun silam.

Tapi tetap saja, apa yang dia perbuat akan tetap salah di mata semua orang. Karena dendam seseorang akan buta pikiran serta nafsunya. Mereka akan hilang akal ketika berbuat, dan menyesal setelah berbuat.

Jujur saja, Fabian masih tidak percaya. Dan satu fakta alasan dia dendam hanya karena sang adik yang telah dirusak dan dicampakkan kandungannya oleh Tomi—adik dari David anggota inti Wolf.

Memang semua Kakak di dunia tidak akan rela kala adiknya diperlakukan seperti itu. Bahkan sampai merenggut masa depan adiknya. Pun mereka akan tambah marah kala pelaku tidak mau bertanggung jawab. Pantas saja dia berbuat nekat sampai membunuh Tomi.

"Setelah ini gue mau lo bersikap apa adanya. Mau marah silahkan, mau kecewa itu udah pasti. Asal gue minta jangan pernah kasar sama dia. Bukannya gue menghalangi, hanya aja gue gak mau sampai terjadi kekacauan besar di geng Lion."

"Lo bisa kasih dia pelajaran untuk semua yang dia lakukan selama ini. Dan pintu maaf ada di lo dan Meera."

"Kenapa baru sekarang sih, Bang?" tanya Fabian dengan bibir bergetar. Sungguh rasanya ia tak kuasa untuk mendengar kenyataan ini. Akibat ini semua nyawa anaknya yang belum diketahui harus menanggung semuanya.

Wolf yang dendam kepadanya, ditambah dia yang ikutan membantu Wolf untuk melancarkan aksinya.

"Gue gak tahu mau bersikap seperti apa sama dia. Yang jelas gue marah dan kecewa sama apa yang dia lakukan."

•••

Malam sudah tiba. Fabian pun sudah bersiap dengan dress code yang sudah ditentukan oleh Aaron. Kemeja hitam dipadukan dengan celana jeans hitam dan sneaker berwarna putih. Penampilannya nampak perfect sekali.

Lelaki itu berbalik kepada Meera. Menampilkan senyum lebarnya, "udah siap Kak?"

"Udah. Kita berangkat sekarang ya." Mereka berdua pun menuju garasi untuk menaiki mobil. Meera tidak ikut ke acara anniversary, Fabian melarang keras agar istrinya tidak ikut. Tujuannya sekarang, Fabian akan mengantar Meera terlebih dahulu ke rumah mertuanya.

Di sana, Meera akan aman.

"Jangan pulang malam ya. Nanti habis acara selesai langsung pulang."

"Iya, kalau mau sesuatu jangan lupa kasih tahu. Sampai rumah langsung tidur aja, jangan lupa minum susunya biar dedeknya sehat."

Beberapa menit dalam perjalanan menuju rumah Maya. Fabian dan Meera masuk ke dalam rumah setelah Maya mempersilahkan.

"Fabian mau titip Meera ya, Ma. Kalau di bawa takutnya kenapa-napa."

MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now