026. TEROR

37.5K 2.9K 83
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Selesai dengan ajakan adu duel dari Reynand. Fabian dan anggota Lion menuju markas untuk beristirahat terlebih dahulu. Ya, malam ini kembali Fabian yang memenangkan ajakan duel itu. Dengan membawa motor kebanggaan Reynand dan uang senilai 10juta sebagai bahan taruhannya, rencananya ia akan menjual motor itu. Lalu uangnya akan digunakan untuk keperluan markas maupun dibagikan kepada yang membutuhkan.

Songong di awal, ngajak duel, tapi dia sendiri yang kalah. Fabian rasanya ingin tertawa mengejek di hadapan wajah Reynand, namun tidak ia lakukan karena masih punya pendirian. Hanya dengan menampilkan raut datar ditambah senyum miring saja sudah membuat Reynand kesal, apalagi jika diejek secara langsung?

Jam kini sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan mereka semua masih dalam perjalanan menuju markas. Sedari tadi, ponsel yang ia letakan di dalam saku bergetar. Entah siapa yang menelpon di jam larut seperti ini. Fabian pun hanya mendiamkannya saja. Nanti saja jika sudah sampai markas ia akan mengangkat panggilan itu.

Beberapa menit kemudian, mereka semua sudah sampai di markas. Fabian ikut duduk di sebelah Felix. Lelaki itu membuka ponselnya, dan setelah dinyalakan, ada beberapa notifikasi panggilan dari Meera.

Dahinya mengkerut karena bingung. Namun ia abaikan saja, Meera menelpon pasti menanyakan keberadaannya saja. Sudah pasti perempuan itu akan cerewet jika ia pergi secara tiba-tiba.

Fabian menaruh ponselnya di atas meja. Lalu pandangannya menatap ke semua anggotanya. Kemudian, pandangannya menatap ke anggota inti.

"Rencananya gue bakalan jual motor dia. Menurut lo semua gimana?"

Bibir Jerry tertarik ke atas. "Jual ajalah, Fab. Kalau di simpan kan nanti kuman dari tubuh tuh si Reynand babi bisa nempel."

"Asli njir! Siapa tahu di motor dia kumannya banyak terus kena kita, yang ada kita semua bisa bego kayak dia!" sambung Razel diiringi tawa semua anggota.

"Bukan bego lagi!"

"Jual aja, Fab. Terus nanti hasilnya bisa digunain sama apa aja," timpal Marcel menyetujui.

"Hm, bener. Kalau bisa sih gunain ke yang bener," sahut Felix.

"Ya, rencananya juga gitu. Habis dijual gue mau gunain uangnya buat kebutuhan markas sama gue mau bagi-bagi ke orang-orang."

"Nah iya gue setuju banget kalau gitu. Kalau bisa sih belanjain sembako atau makanan buat anak-anak jalanan," kata Razel.

"Oke kalau kalian setuju. Mulai besok gue jual tuh motor, nanti gue kasih info lagi."

Suara dari ponsel Fabian kembali berbunyi. Lelaki itu mengambil ponselnya dan mendapati nama Meera di sana.

"Halo?"

Tidak ada jawaban dari sebrang sana. Fabian mencoba memanggil lagi, tapi masih tetap sama.

"Meera? Ada apa?"

MY KATING MY HUSBAND [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now